Mohon tunggu...
nining sudaryani
nining sudaryani Mohon Tunggu... -

dingaeh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Teori Pembelajaran Mengalami Pergeseran?

6 November 2011   14:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:59 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada hakekatnya semua teori yang ada memiliki kekurangan dan kelebihan. Hal inilah yang melatar belakangi munculnya pergeseran dari teori behaviorisme hingga sampai ke teori humanisme. Alasan bergesernya teori-teori pembelajaran adalah untuk memperbaiki teori-teori sebelunya untuk menuju kesempurnaan, walaupun pada dasarnya tidak akan pernah ada teori yang sempurna.

Disisi lain, hal yang melatar belakangi munculnya pergeseran teori pembelajaran adalah adanyasik kritis peneliti serta rasa keinginan peneliti selanjutnya untuk menutup kekurangan dari teori sebelumnya yang didukung oleh perkembangan IPTEK. Dari berbagaiteori yang telah ada kita dapat menggunakan teori-teori tersebut serta memadukannya sesuai dengan konteks dan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik.

Pada teori pembelajaran behaviorisme menekankan bahwa proses pembelajaran lebih menekankan pada pemberian Stimulus dan peserta didik akan memberikan Respon. Kebaikan dari teori ini adalah mempermudah guru dalam penyusunan tujuan instruksional karena mengabaikan aspek mental dari setiap peserta didik. Sedangkan kekurangannya teori ini mengarahkan peserta didik untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif padahal tujuan dari pembelajaran adalah mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik dan meng-aktifkan siswa.

Pada teori kognitivisme lebih menekankan pada proses perolehan informasi dan pengolahan suatu informasi serta mengabaikan hasil pembelajaran. Kebaikan dari teori ini adalah lebih menghargai proses pembelajaran. Kekurangan teori ini adalah mengabaikan hasil dari pembelajaran, padahal dengan hasil pembelajaran kita dapat mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai suatu materi.

Teori konstruktivisme merupakan teori yang cenderung menekankan pada pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki peserta didik dengan pengetahuan atau pengalaman yang baru, guru sebagai fasilitator pembelajaran sedangkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran. Kebaikan teori ini adalah peserta didik diberi kebebasan untuk mengemukakan pendapat dan mengeksplorasi pengetahuan yang baru. Kekurangan dari teori ini adalah peserta didik yang berkemampuan kurang akan tertinggal.

Teori humanisme melibatkan seluruh bagian atau domain yang ada meliputi domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Teori ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.

Dari berbagai ulasan tentang teori-teori pembelajaran, sesungguhnya tidak ada teori yang sempurna, semua teori adalah baik, tergantung bagaimana kita menggunakan teori tersebut dan memadukannya sesuai dengan konteks materi yang akan di ajarkan pada peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun