Mohon tunggu...
nining sudaryani
nining sudaryani Mohon Tunggu... -

dingaeh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Berbagai Teori Pembelajaran

23 Oktober 2011   06:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:36 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kegiatan pembelajaran adalah salah satu dari berbagai usaha untuk mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. Dalam suatu pembelajaran tentunya seorang guru harus memahami berbagai teori dan dapat menerapkan teori-teori tersebut dalam membelajarkan peserta didik. Terdapat beberapa teori pembelajaran, diantaranya adalah teori behaviorisme, teori kognitifme, teori konstruktivisme dan teori humanisme. Untuk itu, mari kita analisis berbagai teori pembelajaran tersebut agar kita memahaminya.

Menurut Teori behaviorisme, belajar adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, di ukur, dan dinilai secara konkret yang dipengaruhi oleh lingkungan. Perubahan terjadi melalui rangsangan yang menimbulkan respon, oleh karenanya, teori ini disebut juga teori stimulus respon (S-R). Teori ini menekankan pada tingkah laku yang Nampak dengan mempergunakan metode obyektif.

Teori kognitif tertuju kepada hal-hal yang terjadi didalam kepala kita ketika kita sedang belajar. Teori kognitif juga mengambil perspektif bahwa peserta didik secara aktif memproses informasi dan pada saat pembelajaran berlangsung peserta didik berusaha mengaturnya, menyimpannya dan kemudian menemukan hubungan-hubungan antara informasi, hubungan baru dengan pengetahuan lama, skema, dan teks. Teori ini lebih menekankan proses daripada belajar

Menurut teori kontruktivisme, belajar sebagai kegiatan membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamanya. Untuk itu seorang guru harus memberikan kesempatan pada peserta didik untuk melibatkan dirinya secara aktif dalam proses pengaitan sejumlah gagasan dan pengkonstruksian ilmu pengetahuan melalui lingkungannya agar peserta didik menjadi aktif.

Pada teori humanisme , proses belajar dilakukan dengan memberikan kebebesan yang sebesar – besarnya kepada pesertadidik. Peserta didik diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku.

Dari análisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua teori adalah baik, tinggal kita melihat konteks dan menerapkannya pada peserta didik. Perlu di ingat bahwa gaya belajar dan kemampuan peserta didik berbeda-beda, untuk itu, seorang guru harus mampu memadukan berbagai teori yang ada atau membuat inovasi dengan mengembangkan berbagai teori dalam pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun