Mohon tunggu...
nining suryani
nining suryani Mohon Tunggu... Dosen - seorang wanita dengan hobi membaca dan memasak

Roda selalu berputar, tidak selamanya diatas dan dibawah, maka gunakan waktu yang ada dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Newbie Nyoblos Pemilu

19 Februari 2024   10:30 Diperbarui: 19 Februari 2024   10:40 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto dokumentasi pribadi

Tanggal 14 Februari 2024 merupakan pesta pemilihan umum untuk semua rakyat Indonesia yang telah cukup umur. Salah satu contoh remaja bernama Raffa, anak tertua dari keluarga Baihaqi. 

Pengalaman pertama mengikuti pesta rakyat ini sangat berkesan untuknya. Rasa antusias terlihat dari semangatnya bangun pagi dan bersiap-siap menuju tempat pemungutan suara, walaupun hujan belum berhenti hari itu. Raffa mendapatkan TPS 91 yang lokasi pemilihannya menggunakan gedung sekolah SDN 01 Parung Bingung. 

Setiap pemilih dapat membaca panduan pemilihan umum yang akan dilakukan terlebih dahulu, selain itu pemilih dapat melihat dan membaca informasi dan foto diri dari calon-calon delegasi baik untuk tingkat pusat maupun daerah. prosesi pemilihan di awali dengan mendaftarkan diri dengan menyerahkan surat undangan pemilu untuk didata dan dicocokan dengan daftar pemilih yang tertera di tempat pemungutan suara yang dituju. 

Selanjutnya pemilih akan mendapatkan surat suara yang dipilih dan dipersilahkan kebilik pemungutan suara, kemudian pemilih melakukan pencoblosan sesuai pilihannya. Setelah pencoblosan selesai, pemilih memasukkan surat suara ke masing-masing kotak pemungutan suara. 

Setelah memasukkan surat suara ke kotak  suara, pemilih melakukan pencelupan salah satu jari ke dalam tinta basah, ini merupakan tanda bahwa pemilih telah selesai melakukan pemilihan suara, begitu juga dengan Raffa, setelah mendapatkan tinta di salah satu jarinya, menandakan bahwa dia telah melakukan pemilihan umum. 

"Senang  bisa merasakan pemilu, jadi tahu bagaimana rasanya memilih dengan kertas suara, tapi deg-degan juga karena takut kertasnya kotor atau sobek.." ungkap Raffa.

sumber foto dokumentasi pribadi
sumber foto dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun