Mohon tunggu...
nining sudaryani
nining sudaryani Mohon Tunggu... -

nining

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Kecerdasan dan kreativitas

19 November 2010   03:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:29 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pegertian Kecerdasan
Kecerdasan dapat didefinisikan sebagai suatu konsep abstrak yang diukur secara tidak langsung oleh para psikolog melalui tes inteligensi untuk mengestimasi proses intelektual, adapun komponen utama inteligensi, yaitu kemampuan herbal, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan belajar dan kemampuan beradaptasi dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Inteligensi adalah kesanggupan mental untuk memahami, menganalisis secara kritis, cermat dan teliti, serta menghasilkan ide-ide baru secara efektif dan efisien.
Teori Kecerdasan
Ada beberapa teori kecerdasan, diantaranya, teori keturunan-lingkungan, teori epistimologis- biologis, teori struktural, dan teori faktorial
Klasifikasi Kecerdasan
Binet dan Simon mengklasifikasikan kecerdasan mental, yang meliputi idiot dengan IQ 30 kebawah, Embisil dengan IQ 31-50, debil dengan IQ 51-70, yang kedua slow-learner dengan IQ 71-90, ketiga, normal dengan IQ 91-110, keempat rapid-learner dengan IQ 111-130, dan kelima gifted dengan IQ 131 ke atas
Pengertian Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan untuk berpikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa (unusual) dan menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan.
Teori Kreativitas
Ada beberapa teori kreativitas,antara lain teori psikoanalisis, teori assosiasionistik, teori gestalt, teori eksistensial, teori interpersonal dan teori trait.
Perkembangan Kreativitas Anak
Harlock menegaskan bahwa perkembangan kreativitas mengikuti suatu pola yang dapat diramalkan. Ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam krativitas, yaitu sikap sosia l yang tidak menyenangkan, menciptakan kondisi-kondisi yang menyenangkan, memotifasi untuk tetap berprestasi, menstimulasi kreativitas, mendorong untuk lebih mandiri dan percaya diri, pengasuhan yang demokratif dan permisif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun