Mohon tunggu...
Nining Iskandar
Nining Iskandar Mohon Tunggu... Penulis - wirausaha

penulis dan konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Willow Street 38

14 Oktober 2024   01:00 Diperbarui: 14 Oktober 2024   04:17 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Ia tahu perjalanan menulis buku tentang Henry akan sulit. Arsip yang ditemukannya hanya merupakan sepenggal cerita mengenai seorang pelukis berbakat yang pendiamdengan kematian yang tak terjelaskan. 

Alina ingin tahu lebih banyak-bukan hanya tentang bagaimana Henry meninggal, tetapi bagaimana ia hidup, mencintai dan bermimpi.

Ia berjalan lebih jauh ke dalam rumah, menelusuri rak-rak buku yang dipenuhi jurnal-jurnal tua. Salah satunya menarik perhatian adalah sebuah buku harian dengan halaman yang sudah menguning. 

Di bagian dalam  sampulnya tertulis dengan rapi : Henry Evans, 1955.

"Ini dia," bisik Alina aadengan perasaan campur aduk antara penasaran dan kegembiraan. Ia membuka halaman pertama dan mulai membaca. kata-kata di dalamnya terasa hidup, seolah0olah Henry menulisnya untuk seseorang yang suatu hari akan datang dan membaca kisahnya.

bersambung BAB 2 yaaaa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun