Dunia paranormal atau ya g sekarang lebih dikenal dengan dunia indigo, memang tidak pernah sepi akan penggemar. Baik penggemar yang pro maupun penggemar yang kontra. Menilik pada pengertian parapsikologi sendiri yaitu yang menurut para ahli merupakan sebuah fenomena, sebenarnya memiliki pengertian yang sedikit agak mengusik keimanan kita terhadap Tuhan Sang Pencipta.
Dunia parapsikologi lebih menggunakan mental atau telekinesis daripada indra ke enam. Tetapi menurut saya tidak sekedar mental dan telekinesis. Karena dunia paranormal merupakan sebuah dunia yang tidak dapat disaksikan oleh mata telanjang tanpa sebuah "gift" atau "anugrah".
Mereka yang termasuk dalam kategori orang-orang yang memiliki kelebihan untuk melihat secara "bonus" oleh Tuhan, sebenarnya merupakan orang-orang yang lelah secara mental dan batin. Mereka dihadapkan pada sebuah dimensi yang menguras tenaga dan terkadang harus berlawanan dengan batin atau hati mereka.
Parapsikologi dan Keimanan
Ketika seseorang berada di sebuah dimensi parapsikologi, otomatis keimanan kita akan terobrak abrik oleh sesuatu yang lain dari kehidupan fisik. Dimanakah letak hubungan antara parapsikologi dengan keimanan?
Diletakkan pada posisi yang membuat mereka berbeda tidaklah mudah untuk dapat diterima dengan legowo. Penerimaan bagi setiap orang berbeda-beda, tergantung dari kekuatan mereka untuk mengendalikan diri. Karena terkadang, dunia ghaib tersebut (secara ijin yang diberikan oleh Sang Pencipta) memmiliki akses yang terbuka. Sehingga dapat memasuki dimensi kehidupan fisik.
Efek dari mereka yang tidak sanggup untuk menahan rasa sakit di pikiran, menyebabkan mereka kehilangan control. Itu yang biasanya dilakukan oleh makhluk-makhluk dari dimensi tak terlihat tersebut. Dan disitulah keimanan seseorang berada pada sebuah ujian yang merujuk pada rukun iman, yaitu percaya pada yang ghaib.
Tapi menurut saya, keberadaan dunia ghaib sendiri sebenarnya sudah masuk ke dalam dunia fisik kita (satu paket), dengan adanya kita mensyukuri nikmat dari apa yang kita terima dan kita saksikan, kita sudah memiliki hubungan dengan Tuhan (secara Beliau pun tidak berfisik seperti manusia) artinya Beliau berada di dunia ghaib yang secara Alamat terpisah dari semua makhlukNya. Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu bisa berhubungan dengan Tuhan yang memiliki kita dalam keadaan apapun untuk membuat kita selalu ingat kepadaNYa. Amiin yra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H