Mohon tunggu...
Nining Iskandar
Nining Iskandar Mohon Tunggu... Penulis - wirausaha

penulis dan konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bijak dalam Bermedia Sosial

17 September 2024   08:20 Diperbarui: 17 September 2024   08:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali, Indonesia menjadi ajang konsumerisme dari produk-produk yang diperdagangkan oleh negara-negara lain. Mulai dari produk-produk berbahan dasar plastik hingga perdagangan fiktif. Banyak penipuan-penipuan yang menjadikan media sosial sebagai ajang penipuan mereka. Iming-iming pengiriman paket kemudian calon korban diminta untuk mentransfer uang dalam jumlah tertentu, merupakan modus mereka. 

Perkenalan melalui akun fake yang mereka buat dengan menggunakan photo yang menarik, sengaja dibuat untuk membuat kita tertarik dan menanggapi chat-chat yang dilayangkan akepada korban. 

Tanda-tanda chat penipuan, biasanya diawali dengan perkenalan yang kemudian menanyakan apakah kita single atau sudah menikah. Kemudian apa yang kita lakukan untuk membiayai hidup. Hingga berlanjut meminta no whatsapp agar dapat berkomunikasi lebih lanjut dengan situasi yang lebih bersahabat dan nyaman.

Kemudian, selang beberapa hari mereka akan bercerita ingin mengirim paket untuk kita, karen adalah teman baik mereka. Alamat lengkap pun akan diminta sebagai bukti-buktian bahwa mereka mengirim paket tersebut. Dan tidak lupa juga mereka akan mengimformasikan kepada kita, bahwa pihak paket akan menghubungi kita setelah paket dikirim. Disitulah letak penipuannya. Dlaam resi akan tercantum informasi, bahwa paket akan dapat diterima jika kita sudah mengirimkan uang sebesar sekian Rupiah kepada mereka. Modus seperti ini, kembali marak setelah beberapa tahun sempat menghilang.

Nah, bagi calon korban yang tergiur dengan barang-barang mewah seperti yang diinformasikan juga disertai video atau photo, tentunya akan merasa baeruntung karena menganggap barang mewah dengan hanya membayar sekian juta untuk bisa menikmati hadiah cuma-cuma.

Himbauan untuk kita-kita yang bermain di media sosial, agar berhati-hati dalam berteman. karena tidak saling mengenal dengan baik layaknya jika bertemu secara langsung. Berbicara dengan menatap mata lawan bicra kita akan maembuat kita bisa menilai apakah seseorang itu memang benar-benar baik atau hanya sekedar mau menipu. Bijak dalam bermedia sosial akan lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun