Dalam salah satu Group WA, ada teman yang cerita bahwa ada umat katolik yang mengusulkan agar mendirikan Posko Teman Ahok untuk mengumpulkan KTP di halaman gereja...dan sepertinya Pastornya akan setuju.
Aduuuuhhh...langsung mules perutku....Kalau sampai itu dilakukan...Quo Vadis Gerejaku?
Sebagai minoritas kita selalu bengak bengok kalau merasa diperlakukan tidak sama dengan kelompok mayoritas.
Berpuluh tahun tokoh2 dari berbagai agama menyuarakan persatuan dan kesetaraan. Sudah banyak perubahan, sudah banyak pembaharuan...itupun saat ini di beberapa tempat masih susah mendapatkan ijin mendirikan gereja atau ijin gereja yang sudah adapun dipermasalahkan. Kenapa? Karena masih ada segelintir kelompok yang berfikir sektarian.
Apa itu sektarian? Menurut Wikipedia:
# Sektarianisme adalah bigotri, diskriminasi atau kebencian yang muncul akibat perbedaan di antara suatu kelompok, seperti perbedaan denominasi agama atau fraksi politik#
Sikap sektarian itu nggak hanya membenci...tapi juga MENDUKUNG seseorang untuk menjadi pemimpin BUKAN karena kemampuan orang tersebut tetapi karena AGAMAnya.
Nah...nah...kalau sekarang...mentang2 tokoh yang akan diusung itu dari kelompok minoritas (Kristen, Cina, bukan Jawa) njur orang Katolik/Kristen trus mendukungnya dari pelataran GEREJA...apa bedanya Gereja dengan FPI? Gak ada bedanya...Walaupun tangan kalian nggak bawa pentungan, tapi pola berfikir kalian SAMA dengan FPI. Mendukung seseorang karena AGAMAnya.
Gimana kalau kemudian Yusril atau Adhyaksa menghimpun KTP dari masjid ke masjid? Berarti kalian...hai orang Gereja...Kalian telah membangunkan politik sektarian yang selama ini kita perangi.
Teman muslim juga...nggak usahlah foto dengan tulisan:
"Saya muslim...saya mendukung Ahok"
Untuk apa? Mau dukung Ahok...dukunglah karena dia kerjanya bagus dan bisa mewujudkan cita2 kalian...nggak peduli apa agama kalian dan apa agamanya Ahok
Please...please...please...teman2 yang muslim, yang katolik, yang kristen, yang Cina, yang Jawa, yang NON Jawa...jangan lakukan itu...
Negara ini sudah menghabiskan banyak energi untuk meributkan hal yang tidak perlu...perbedaan agama, suku dan golongan.Â
Mari kita bisakan hidup dengan perbedaan dengan menghargai perbedaan. Kita bertanggungjawab untuk membangun bangsa yang bermartabat dan berbudaya.
Berpolitiklah dengan bersih...jangan menghalalkan segala cara...masih banyak cara untuk menang tanpa harus menghancurkan pondasi bangunan bangsa