Mohon tunggu...
Nining Fermai
Nining Fermai Mohon Tunggu... -

ga ada manusia yang sempurna, tapi sebagai hamba yang dikarunia akal oleh Allah,berusaha untuk mencari kebenaran adalah kewajiban

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengharaman Babi Bagi Umat Muslim

7 September 2011   02:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:11 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ilmuwan        :  Pada kandang Babi?

Ulama             : Ini yang menarik.

Pada kandang kedua, yaitu kandang berisi 2(dua) ekor babi jantan dan 1 (satu) ekor babi betina. Ternyata 2 (dua) ekor babi jantan tidak berkelahi untuk memperebutkan 1 (satu) ekor babi betina,tetapi yang terjadi adalah 2 (dua) ekor babi jantan tersebut malahan menyetubuhi secara beramai-ramai 1 (satu) ekor babi betina tersebut dan juga terjadi hubungan Homoseksual antara kedua ekor babi jantan setelah selesai dengan si betina. Hal inilah yang jelas2 bertentangan dengan Fitrah umat manusia.Bilamana umat Islam ikut2an memakan babi maka ditakutkan umat Islam akan mempunyai sifat dan karateristik seperti babi ini.

Mungkin pembaca akan bertanya, kalau demikian kenapa Allah menciptakan babi. Sekali lagi, keharaman babi adalah untuk dikonsumsi oleh manusia, bukan keharaman nya sebagai makhluk Allah. Karena semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah termasuk anjing dan babi. Tetap diharamkan bagi umat Islam dan siapapun untuk menyakitinya, dan menzaliminya.

Kalaupun dihari ini, banyak yang bilang saya makan babi, tapi tetap sehat kok, tetap cantik dan tetap baik. Maka itu tidak seharusnya mempengaruhi seorang muslim untuk tergoyah keimanannya. Seperti seorang supir di luar negri, yang mengendarai mobil di waktu subuh. Begitu lampu merah, dia akan berhenti walau di situ tidak ada polisi. Ketika kita bertanya kenapa dia tidak jalan mungkin dia akan menjawab, lampu nya sedang merah. Ketika kita kemudian menyuruhnya untuk tetap jalan karena tidak ada polisi, maka dia akan jawab, tapi ini sudah peraturan, saya tidak ingin melanggarnya. Begitu juga sebagai muslim, apapun alasannya dan bantahan dari orang-orang yang memiliki keyakinan berbeda dengan kita, kalau Allah dan RasulNya telah menetapkan sesuatu hukum, maka tidak ada jawaban lain, melainkan “Sami’na wa atha’na” (kami dengar dan kami taat).

Maha Suci Allah dari menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Allah menciptkan babi dan anjing, tidak lain sebagai ujian bagi kita. Apakah kita mampu menahan diri dari yang Allah larang.Uji ilmiah apapun, hanya menguatkan dan membenarkan apa yang Allah gariskan untuk kita. Kebenaran ilmiah yang kemudian terungkap, membenarkan kebenaran agama Allah.

Demikianlah penjelasan untuk keharaman babi, untuk keharaman anjing, insyallah akan saya ulas dilain kesempatan. Segala kebenaran hanya milik Allah, dan tidaklah kita ketahui melainkan sedikit sekali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun