Tulisan ini dibuat penulis karena banyak melihat kenyataan ada beberapa orang yang memperjuangkan cintanya namun
tak pernah dihiraukan.
Hargailah seseorang yang benar-benar tulus mencintaimu, dia begitu menganggap dirimu sangat berharga dalam hidupnya,
hingga dia berjuang keras demi bisa mendapatkan cintamu.
Ketulusannya membuat dia mampu menunggumu, ketulusannya mampu melakukan apa saja demi kebaikanmu. Kalau
bukan karena kamu sangat penting baginya dia tidak mungkin hingga sejauh ini dalam mendapatkan cintamu.
Ospek mahasiswa baru mempertemukan Anggun dan Andi disalah satu ternama Kampus ternama di kota Makassar.Â
Andi yang saat itu dihukum oleh senior
karena telat datang, membuatnya jadi bahan perhatian mahasiswa baru saat itu.
Andi anak kedokteran dan Anggun anak Fakultas Pertanian saat itu kembali bertemu tanpa disengaja di Kantin Kampus,
pandangan pertama yang membuat Andi jatuh cinta namun tak begitu direspon oleh Anggun.
Keesokan harinya Andi terus mencari tahu tentang sosok Anggun ini, dan akhirnya dia mendapat informasi dari Dilla yang
juga lulus di Fakultas Pertanian. Dilla ini teman SMA nya Andi saat di Bantaeng (nama Salah Satu Kabupaten di Provinsi
Sulsel) dulu.
Andi : "Dilla ternyata kuliah disini? Dilla : "Iya di, kenapa kesini? pasti ada anak Fakultas pertanian yang kamu incar ni?
kamu kan "Playboy cap karung, sambil Dilla tertawa.
Andi : Ada-ada aja kamu, Dil! saya kesini itu karena ada tugasku kesini, diutus sama senior menyampaikan surat," jawabnya.
sambil mencari sosok wanita yang ditemuinya di Kantin Kampus tadi. Tak terasa jarum jam menunjukkan pukul 16.00
waktunya pulang, Anggun yang berlari keluar karena Kakaknya sudah menjemputnya, membuat Andi terpanah. "Dil, itu
teman kamu ya? kamu akrab dengan dia?," Dilla " Yang mana?, Andi menunjuk kearah Anggun. Dilla : Ow, dia Anggun,
saya belum terlalu akrab, tapi sudah kenalan tadi. Hmmm itukan? pasti ada yang kamu incar hingga kamu jauh-jauh
kesini?," katanya.
Andi : Apaan sih, saya kesini mengantar surat, ini surat yang saya antarkan. Ayomi (Ayo) pulang. Mau pulang kemana?
langsung ke Bantaeng? kalau mau Pulkam ayomi samaki, (Kalau mau pulang kampung kita bareng aja)," ajak Andi.
Dilla : Tidak, saya mau ke Maros, kemuadian mereka bergegas pulang.
Satu pekan berlalu, masa ospek pun telah berlalu, Andi yang terus mencari gadis yang masih membuatnya penasaran,
tiba-tiba melihat sang wanita pujaan hatinya itu berada di sekretariat UKM Taekwondo. Meskipun dirinya tak begitu
tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu bela diri, akhirnya memutuskan untuk mengambil formulir
pendaftaran sebagai anggota baru. Pertemanan keduanya dimulai, satu tahun berlalu, saat Andi ingin mengungkapkan
rasanya yang terpendam, terpaksa menahan kecewa karena Anggun lebih dahulu menerima seniornya untuk menjadi
pacarnya.
Andi : Anggun, mau kemana nanti pas pulang latihan, makan di Mall Panakkukang yuk, ada juga film baru tayang tuh.
Anggun : Maaf, aku udah janjian sama kak Nursam. Tiba-tiba Nursam pun datang menghampiri dan berkata, Ayomi Gun.
Andi yang kecewa pamit duluan, namun meskipun demikian dia tetap memendam rasa pada wanita yang begitu
dikaguminya. Satu tahun berlalu, Dilla, Anggun, dan Irma mulai akrab mulai persahabatan mereka terjalin sejak Jelajah
Nusantara bersama Eiger waktu itu, dan ternyata Andi pun ternyata ikut dirombongan sebagai tenaga medis yang diutus
oleh kampus.
Andi : Anggun, kesiniki juga (Kamu juga kesini)
Anggun : Iya kan, lagi libur juga. Kalau kamu kok disini juga, perasaan namaku tidak terdaftar sebagai peserta jelajah
nusantara?
Andi : Iya, saya bukan peserta, saya tenaga medis
Dilla : Iya, Gun, kamu nggak tahu kalau Andi ini anak Fakultas kedokteran, dia sudah lama nanya-nayain kamu terus tuh!
Andi : Apaan sih, Anggun ini pacarnya kak Nursam tahu?
Dilla : Mdede pacaranji (cuma pacaran), selama jalur kuning belum melengkung, Anggun masih bebas karena tak punya
ikatan.
Anggun : Apaan sih, aku dan Andi berteman tahu, kami ini sering latihan bareng di sekret.
Dilla " Ha?? aku baru tahu, kalau Playboy cap karung ini, suka ilmu bela diri, kukira ke salon ji nasuka (kirain dia lebih
suka ke salon).
Pertemanan mereka pun makin akrab hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bersahabat selama kuliah. Singkat cerita
setelah Anggun, Dilla dan Irma selesai wisuda mereka bertemu kembali karena masih ada kontrak dengan perjalanan
jelajah nusantara.
Andi : Gun, kamu masih ada kontrak disini ya?
Anggun : Iya kontrak saya hingga tahun 2017.
Tanpa berpikir panjang, karena Andi dengar kabar dari Dilla kalau Anggun dan Nursam telah putus, Andi akhirnya berani
mengungkapkan perasaannya kembali.
Andi : Gun, kak Nursam udah balik ke Kalimantan ya?
Anggun : Iya, emang kenapa dia balik untuk meneruskan bisnis orangtuanya.
Andi : Terus, kapan kalian menikah?
Anggun : Apaan sih, bahas-bahas menikah, aku masih mau lanjut S2.
Andi : Gun, sebenarnya empat tahun yang lalu aku sudah jatuh cinta melihat senyum manis kamu. "Senyummu itu telah
mencuri belahan jiwaku, mauka kamu menjadi belahan jiwaku?
Anggun : ehehe. Apaan sih, lebay tahu! udah ya aku balik duluan ditungguin mama.
Penolakan yang kembali diberikan oleh Anggun tak membuatnya mundur, dia terus bergerak maju memberikan perhatian
hari demi hari.
Satu tahun berlalu Andi selesai masa kuliahnya dan akhirnya magang di salah satu rumah sakit di Kota Makassar. Â Suatu
pagi ketika Anggun ke rumah sakit untuk menjenguk sepupunya, tiba-tiba bertemu dengan Andi.
Andi : Hai, gun apa kita bikin disini (Ngapain disini)
Anggun : Jenguk sepupuku, ow kamu kerja disini ya?
Andi : Iya, aku kerja disini, siang nanti mau kemana? makan siang bareng yukz, bareng Dilla, Unyu, Irma dan Irvan.
Anggun : Siang ini aku ada kerajaan, gimana ya?
Andi : Udahlah, ayomi tidak kutembak maki lagi itu (saya tidak akan menyatakan cinta lagi, deh).
Anggun : Oke di Mall Ratu Indah, aja kan dekat dari sini, soalnya nanti siang saya mau ketemu dengan direktur Bank
Sulselbar.
Andi : Oke, aku hubungi dulu pasukan berani mati takut lapar ya (Unyu, Dilla, Irma dan Irvan). Jarum jam menunjukkan
pukul 12.15. "ayo, kita shalat dulu baru kita pergi makan," ajaknya.
Selesai shalat mereka melanjutkan perjalanan di salah satu Mall yang telah mereka sepakati.
Dilla : Haiii, Andi, Anggun. wow kalian sudah jadian?
Andi : Ups udah jangan bahas-bahas pacaran ya, kita semua bersahabat.
Irvan : Iyo, kepomu kau Dilla, sama-sama dewasami tawwa, dokter dan peniliti memang pasangan yang serasi ya?
Anggun : Apaan sih, intinya kalau jodoh tak kemana. Mendengar pernyataan Anggun, Andi merasa mendapat lampu hijau
dan makin bersemangat.
Andi : Iya tawwa, cocoki (iya itu benar)," katanya sambil tersenyum lebar menandakan kalau hatinya lagi terbang
keangkasa.
Unyu : Addeeh lihatko mukanya pak Dokter, kayak udang rebuski, napakamma grogi (coba lihat mukanya Andi, dia grogi
tuh).
Andi : Hmm sudahmi janganmi bully teruska. (sudah donk jangan nge-bully aku terus). Doakan saja nanti adami
undanganku itu tahun depan. Makan siangpun akhirnya selesai, saat itu jarum jam menujukkan pukul 15.00. Andi :
Astagfirullah, hari ini saya ada jadwal menemani dokter Evan operasi. Aku pamit duluan ya? setelah pertemuan itu
berakhir Anggun dan Andi makin akrab, saling sapa di media sosial hingga Andi kembali menyatakan cintanya dan kali ini
dengan membawa kedua orangtuanya, keruma Anggun.
Andi : Gun, Jumat nanti kamu ada di rumah ya?
Anggun : Iya, kenapa?
Andi : Aku mau datang sama mama dan papa.
Anggun : Untuk?
Andi : Untuk melamar belahan jiwaku. Tanpamu aku tak berdaya
Anggun : Apaan sih, gombal ni. Udah deh udah larut malam besok saya banyak tugas dari kantor, saya tidur duluan ya.
Hari Jumatpun tiba
Andi : Gun, adaki di rumah, menuju ke rumah ta ka ini sama mama dan papaku.
Anggun : Astaga, Ndi, aku lagi di Kantor kirain kamu hanya bercanda.
Andi : Oww, saya langsung ke Makassarmi saja jemputki baru sama-samaki kerumah ta? (Kalau begitu aku langsung
jemput kamu ya?)
Anggun : Astaga, seriusnya. Tungguma (tunggu aja) di Rumah biar saya izin pulang dulu.
Lamaranpun dilayangkan oleh keluarga Andi dan Anggun menerima lamaran tersebut, dengan hati yang sangat bahagia
Andi langsung mengatakan Yes, alhamdulillah, pihak keluarga mulai membahas waktu pernikahan.
Anggun : Nikahnya, nanti pas aku selesai kuliah ya Ma, Insha Allah Agustus nanti saya selesai.
Andi : Sebenarnya saya Juli harus ke Jerman, saya dapat beasiswa lanjut di Jerman.
Mama Anggun : Kalau begitu atur saja waktunya, gimana baiknya.
Beberapa hari kemudian Andi dan Anggun kembali bertemu dan seperti biasa, Andi yang selalu menjadi super hero
membuat Anggun, tak bisa mengatakan tidak, walaupun saat itu Anggun belum memiliki rasa cinta.
Andi : Gun, Kamu betul-betul udah mencintaiku?
Anggun : Ngomong apaan sih, aku kan menerima kamu, menjadi pendamping hidupku, itu belum cukup bagimu?
Andi : Iya-iya. Juli nanti aku mau ke Jerman ya.
Anggun : Iya. (meskipun saat itu sebenarnya anggun masih menunggu Nursam), tiba-tiba handphone Anggun berbunyi
dilayar tertulis kak Nursam memanggil.
Andi : Kok nggak diangkat, itu kak Nursam kamu kan? bukannya selama ini kamu telah lama menunggu telponnya. Aku
nggak apa-apa kok. Cintaku lebih besar dari cemburuku. Asalkan kamu bahagia, apapun akan aku lakukan.
Anggun : Ahh nggak usah deh.
Bulan Juli pun tiba akhirnya sepasang kekasih yang berencana menikah pada bulan September nanti harus berpisah.
Andi : Baik-baik ya, kalau bawa motor jangan ngebut-ngebut
Anggun : Siap Bos.
Andi : Izz kamu lucu deh, jadi makin cinta aku sama calon istriku yang sholehah ini. semoga nanti kamu bisa menunut
auratmu dengan sempurna ya.
Anggun : Apaan sih, kamu suruh saya pakai jilbab? Panas tahu. waduh gerah banget tuh, gimana caranya aku latihan
Taekwondo.
Andi : Astagfirullah, istigfarki, menunup aurat itu kewajiban bagi wanita, aku ingin kita nanti bersama di surga. Aku ingin
kamu menjadi bidadari surgaku.
Anggun : Apaan sih, ayo pulang bukankah besok pagi kamu harus ke Bandara.
Semimggu setelah kepergiaan Andi ke Jerman, Nursam kembali ke Makassar dan tanpa sengaja ketemu dengan Anggun disalah satu Mall.
Nursam : Hai, Gun, sama siapa?
Anggun : Sendiri kak
Nursam : Lunch bareng yukz, ada tempat makan, makanan Jepang yang enak ni, pasti kamu suka.
Anggun : Maafka kak saya duluan ya. Nursam menarik tangan Anggun dan mengatakan maafkan aku khilaf selingkuh, dan menghilang tanpa kabar. Mauka kamu memulai dari awal," ajaknya sambil memohon.
Anggun : Maaf kak, saya pergi dulu, Nursam pun terus mengikuti Anggun dan akhirnya Anggun luluh dan menerima ajakan makan siang itu. Hubungan mereka kembali akrab dilanjutkan dengan komukasi lewat media sosial, hingga suatu hari Andi pulang, karena ingin memberikan surprize kepada belahan jiwanya dia pulang diam-diam.
Andi : Calon bidadari surgaku, kamu dimana? chat yang masuk di smartphone Anggun.
Anggun : Aku lagi di rumah
Andi : Aku ada didepan keluar donk.
Anggun : Ha? didepan kapan kamu balik?
Andi : Tadi malam, entar malam kita dinner ya, ada kado ni buat kamu.
Anggun : Malam ini? (Anggun bingung karena malam ini rencana keluar bersama Nursam). Besok malam aja ya, aku capek baru pulang kantor.
Perasaan Anggun mulai berkecamuk memilih Andi yang telah melamarnya atau Nursam laki-laki yang dia cinta meskipun telah dikecewakan.
Nursam : Cinta, dimana? aku udah di jalan ni, menuju rumahmu, kita jadikan nonton bareng.
Anggun : Jadi donk, bang. Diwaktu bersamaan Andi kembali menghubungi Anggun.
Andi : Calon bidadari surgaku, kamu dimana? aku dijalan ni menuju ke rumah mu. Lima menit setelah Andi tiba, Nursan pun sampai.
Andi : Hai, kak Nursam apa kabar? lama ya tak ketemu.
Nursam : Ngapain kamu disini?
Andi : Jemput calon bidadari surgaku.
Nursam : Maksud kamu apaan? si Anggun?
Andi : Iya kak, kami berencana menikah bulan Januari nanti.
Nursam : Apa-apaan ini? aku dan Anggun memutuskan untuk kembali pacaran, dan dia bahagia kok bersama saya. atau begini deh, Anggun kamu memilih siapa?
Anggun : Udah deh kalian balik aja, aku mau istirahat.
Andi : Ini apaan sih? Gun kalau kamu lebih nyaman bersama Nursam silahkan, nanti aku bilang sama mama untuk membatalkan rencana kita untuk menikah.
Anggun : Maaf, Ndi aku masih mencintai Nursam.
Nursam : Udah jelas kan siapa yang dipilih?
Nursam dan Anggun kembali berpacaran, namun hal yang sama dilakukan oleh Nursam dua bulan kemudian dia kembali hilang tanpa kabar. Andi yang tak pernah meninggalkan Anggun kembali datang, Gun aku maafkan segala apa yang kamu lakukan padaku karena aku sangat mencintaimu. Rencana pernikahan mereka pun kembali direncanakan. Namun sungguh jodoh berkata lain, sebulan sebelum pernikahan mereka Andi meninggal karena kecelakaan.
Anggun : Bangun-bangun-bangun.. Maafkan aku
Dilla : Gun, sabar ya, biarkan dia tenang
Anggun : Tapi aku sama sekali tak pernah buat dia bahagia, dia terlalu banyak berkorban untukku dan aku tak pernah anggap dia ada.
Dilla : Gun, itulah kadang Allah mengirimkan kita seseorang yang mecintai kita namun kitanya tak hargai itu. setelah dia pergi untuk selamanya baru penyelasan itu datang. Andi manusia yang sangat baik, dia menantimu di surga, kalau mau bahagiakan dia cukup kamu lakukan apa yang dia mau. Bukankah dia menyuruhmu menggunakan hijab secara sempurna? Lakukanlah itu, saya yakin dia akan bahagia melihatmu bahagia.
Irvan : Gun, aku tahu betul bagaimana dia mencintaimu, dia sering bercerita padaku, hal yang paling buat dia kecewa saat kamu memutuskan untuk kembali melanjutkan hubungan (Pacaran) dengan Nursam, saat itu dia menangis sejadi-jadinya karena dia takut, wanitanya calon bidadari surganya terjerumus dalam dosa pacaran. Kalau kamu ingin membalas kebaikannya tolong jangan pacaran karena dia sedih melihat itu.
"Kau Pergi membawa separuh jiwaku, semoga Allah mempertemukan kita di surgaNya, cintaku,"
Tanpamu tiap malamku mejadi kelabu
Tanpamu tiap hari menjadi boomerang yang menakutkan