Mohon tunggu...
Ninin Rahayu Sari
Ninin Rahayu Sari Mohon Tunggu... Jurnalis - https://nininmenulis.com

Former Journalist at Home Living Magazine n Tabloid Bintang Home - Architecture Graduate - Yoga Enthusiast - Blogger at www.nininmenulis.com - Coffee Addict - Morning Person

Selanjutnya

Tutup

Money

Tren Positif Pencarian Properti Secara Online

9 September 2021   11:23 Diperbarui: 9 September 2021   11:31 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita semua tahu, satu tahun ke belakang merupakan tahun yang penuh dengan tantangan bagi pasar properti di Indonesia. Pasar properti kini telah berkembang seiring dengan prioritas dan preferensi para pencari properti. Oleh karena itu, langkah investasi yang diambil oleh pencari properti kini lebih diperhitungkan secara matang.

Dengan adanya perkembangan ini, para pengusaha properti harus secara dinamis mengikuti perkembangan pasar dengan melihat tren pasar properti yang ada saat ini. Seperti yang dilakukan perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti (PropTech), Lamudi.co.id yang baru saja meluncurkan riset tren pasar properti pada Semester I-2021 untuk mengulas tren dan adopsi sikap baru terhadap pencarian dan rencana investasi properti dari Juni 2020-Juni 2021.

Di dalam riset Tren Pasar Properti Semester I-2021 mencatat pertumbuhan tren penjualan properti year-over-year sebesar 36,8 persen dalam periode Juni 2020 hingga Juni 2021 meski terimbas pandemi. Minat akan penggunaan platform pencarian digital juga menunjukan perkembangan, yakni di antara usia pemilik properti pertama yang berada di antara 25 sampai 34 tahun dengan jumlah pengunjung pria (48,5 persen) dan wanita (51,5 persen) yang cukup berimbang. Riset ini juga menunjukan bahwa pencarian properti masih didominasi oleh pencari dari kota-kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Depok, dan Medan.

Hasil riset juga menunjukan preferensi pemilihan tipe properti yang masih didominasi oleh rumah tapak (87,9 persen) walaupun terus berkembangnya tipe properti lain. Dalam riset Tren Pasar Properti juga mencatat Bogor (26 persen) sebagai kota yang menduduki peringkat pertama dalam kategori area yang paling banyak dicari diikuti oleh Jakarta Selatan (19,3 persen), dan Bekasi (14,8 persen).

Masih sebanyak 87,9% pencari properti mencari rumah tapak (Foto: Dok. Lamudi.co.id)
Masih sebanyak 87,9% pencari properti mencari rumah tapak (Foto: Dok. Lamudi.co.id)
Berdasarkan data yang diperoleh dari Juni 2021, dapat disimpulkan bahwa pencari properti memiliki budget rata-rata sebesar Rp 600 juta hingga Rp 2 miliar untuk pembelian properti. Selain itu, tren juga menunjukkan bahwa mayoritas pencari properti secara online mencari harga rumah dengan kisaran harga Rp 800 juta dan Rp 600 juta untuk apartemen. Untuk pembelian tanah kavling, rata-rata pencari properti memiliki preferensi terhadap properti yang memiliki harga rata-rata Rp 1.8 miliar.

Bagi pencari properti yang memiliki orientasi bisnis, data menunjukan bahwa pelaku bisnis bersedia mengeluarkan anggaran yang lebih besar dengan harga pencarian populer berada pada kisaran harga Rp 2 miliar untuk pembelian properti komersial. Properti komersial antara lain meliputi rukan atau ruko yang juga dapat merangkap sebagai tempat tinggal, gedung kantor, dan gudang. Dalam segi pembayaran, para pencari properti masih memiliki preferensi pembayaran secara kredit.

Data riset Tren Pasar juga menunjukan bahwa lebih dari 70 persen pembeli properti memilih jalur pembayaran non-tunai. Dari mereka yang memilih metode pembayaran kredit, hampir setengah darinya memilih untuk membayar Down Payment atau pembayaran di muka sebesar 10-15 persen dari total harga properti, diikuti dengan lima hingga 10 persen uang muka yang dipilih oleh 33,27 persen pengguna. Hal ini menunjukkan beberapa kemungkinan termasuk darinya adalah keterbatasan uang dingin untuk investasi sebesar properti juga menariknya opsi dan insentif yang diberikan oleh pihak bank maupun pemerintah.

"Melihat pergeseran demografis pencari properti masa kini yang didominasi oleh usia 25 sampai 45 atau generasi milenial dan Z, merekalah yang kami sebut next generation property buyers," sebut Mart Polman, CEO Lamudi.co.id.

Saat ini minat dari generasi ini akan informasi mengenai investasi semakin tinggi, termasuk properti. Next generation property buyers suka mendapatkan opsi dan mereka juga terbiasa mendapatkannya dari brand-brand saat ini, tidak terlepas properti. Banyaknya pilihan maka perlu banyak juga konsiderasi sebelum memilih. Perjalanan pembelian properti rata-rata terjadi dalam 180 hari atau lebih di saat mobilitas terbatas. Selain berfokus pada affordability saatnya sekarang pengusaha properti juga harus memberikan pengalaman digital untuk pencari properti yang memudahkan perjalanan kepemilikan properti, seperti melalui virtual 360 tour dan konsultasi online.

Itulah sekilas riset Tren Pasar Properti H1 2021 yang dikeluarkan Lamudi.co.id dalam mengulas tren dan adopsi sikap baru dalam pencarian dan rencana investasi properti dari Juni 2020-2021. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun