Pintu Maaf
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu
Jika kuingat jalanan panjang mengular ini
Tengok ke belakang sekadar beberapa inci
Tak pernah kusapa mentari pagi
bahkan sampai sepanjang hari
Membisu biru kelabu selalu kaku
Seperti sulur telang capai anjang-anjang
Buat merambat dan membungkam dahan
Maaf: satu kata laksana jamur panu bahkan peluru
Kata keramat telah tergenggam tapi terlontar hilang
Lalu ditelan gerhana begitu rupa
Ibu, maafkan daku layaknya semesta tak ingat gerhana
Mengelus dada bak salju sehalus sutera mengguyur persada Â
pada permukaan persada
Malang, 19 Desember 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI