Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, Asrar Atma, dll. Buku solo 30 judul, antologi berbagai genre 176 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gelombang Pasang

7 Desember 2024   00:03 Diperbarui: 7 Desember 2024   00:08 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelombang Pasang

Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

kuseret kakiku menuju ombak yang datang
sementara buih memutih memecah
di antara dua kakiku yang tegak kaku
srintil terbirit-birit menjauh
segera meliang ke lubang terdekat


masih kutatap kosong perahu nelayan terapung
nanar netra mencari bayangmu
yang menggeliat di balik pulau karang
sejak tiga puluh purnama menghilang
tanpa kata


kuingin pamitmu hanya pura-pura bercanda
tetapi ternyata kau hilang
bersama kabut pagi di jalan perbukitan 

berkelok itu


kudatang ke pantai ini
tempat pertama kali
kaubilang sayang sambil menggenggam jemariku
tetapi tidak menggenggam janjimu


masih kutatap nanar gelombang yang datang
tanpa membawa kabarmu
masih kudekap cintamu di dada ini 

tetapi kau tak kunjung kembali padaku

Malang, November 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun