Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbantai Badai, Gugur Sehelai

18 November 2024   23:14 Diperbarui: 19 November 2024   04:27 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ho ... oh! Makanya Tiwi nggak dinikahi!"

"Ya, ampun! Trus bayinya?"

"Nah, itu ... katanya bayinya diurus oleh pihak sana. Termasuk biaya persalinan!"

"Katanya bayinya laki-laki, Ma!" jawab kerabat yang lain.

Ya, sejak menikah dan memiliki anak, masyarakat sekitar tempat tinggal kami memanggilku dengan sapaan 'Mama' juga. Jadi, baik  mertua maupun para tetangga kompak memanggilku demikian! Hehe ... lucu juga!

"Ya, Tuhan!" keluhku. "Malang benar nasibmu, Nak! Sudah sejak kecil kehilangan ayah, mendapat pacar yang menghamili, tetapi tidak bertanggung jawab!"

"Ma ... kalau Mama kasihan, mari kita tengok! Siapa tahu kehadiran Mama menjadi obat buatnya!" gelitik seorang kerabat merayuku.

Akhirnya, aku dan kerabat tersebut pun besuk di rumah sakit. Melihat kondisinya, aku jatuh iba. Kata perawat kesadarannya tinggal lima puluh persen saja. Maka, aku berinisiatif untuk membantu jaga malam agar ibunya bisa beristirahat di siang hari.

Menjaga pasien dengan kondisi penuh selang di mana-mana. Tabung oksigen, kateter, infus, dengan tangan dan kaki diikat demi meminimalisasi pergerakan, sungguh sangat memprihatinkan. Harus dijaga agar tidak banyak bergerak.

Kondisi makin drop. Tepat pada hari kesepuluh, sekitar pukul 20.10 an ia bertanya padaku dengan susah payah, "Ma ... Mama ngantuk?"

"Enggak, Nak. Kalau kau mengantuk, tidurlah! Mama akan menjagamu di sini!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun