Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bocor

28 Oktober 2024   09:53 Diperbarui: 28 Oktober 2024   10:02 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bocor
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

Bocor? Mendengar kata itu pastilah selalu berkaitan dengan urusan barang cair. Misalnya, panci bocor hingga tidak bisa menampung air. Rumah  atau genteng bocor, berarti saat hujan talang tak mampu menyalurkan air. Jika pipa  PDAM bocor,  air melimpah ke mana-mana. Basah, pastinya! Bulan ini, keluarga kecilku mengalami hal tersebut.

Tinggal berdua dengan suami selama 46 tahun, kami menua bersama-sama. Usia suami mencapai 82 tahun, bersyukur dalam kondisi sehat, sementara aku 15 tahun lebih muda. Tiga jagoan tinggal berpencar ke mana-mana. Kami berkomitmen cukup santai menjalani hidup. Masa tua kami sepakati menjalani hidup sederhana, sebisa-bisa tanpa merepotkan anak-anak. Namun, sama dengan usia kami, rumah pun dalam kondisi lumayan tua.

Dua minggu lalu, hujan deras awal musim ini, membuat kamar tidur pribadiku basah kuyup. Separuh kasur tak terselamatkan. Berdoa berdua semoga besoknya memperoleh tukang dan anugerah  terik mentari sehingga kasur bisa kering dijemur. Puji Tuhan, permohonan dikabulkan-Nya. Keesokan harinya, datang tukang yang bersedia membenahi sehingga dalam sehari beres. Talang disudet dan kasur pun kering kembali. Satu masalah beres, eh ... hari ini salah sebuah keran yang berusia senja pun ngadat. Tetiba tak bisa dimatikan sehingga mau tak mau harus menampung dan menyalurkan air bersih tersebut dengan lumayan merepotkan. Bocor! Terpaksa harus segera membeli dan mengganti keran tersebut agar permasalahan bisa teratasi sesegera mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun