Belajar Bertanggung JawabÂ
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu
Ketiga jagoan kami tampak begitu senang ketika Jumat pulang sekolah. Pasalnya, Sabtu besok tanggalan merah sehingga sekolah mendapat libur dua hari berturut-turut. Nah, kalau Sabtu libur begitu, Papa pasti menjanjikan dan mengajak untuk berwisata. Tidak perlu jauh, tetapi cukup wisata dalam kota saja, yang penting bisa refreshing bersama keluarga.
Dengan memenuhi janji dan keinginan anak-anak, diharapkan anak-anak menjadi taat dan patuh melakukan apa permintaan orang tua. Biasalah, orang tua selalu berharap anak-anak rajin belajar, tidak banyak main di luar rumah, tetapi mau membantu pekerjaan di rumah. Karena itu, mereka memiliki jadwal piket untuk membantu Papa Mama, seperti menyapu lantai, mengelap perabotan, dan menata buku-buku di tiga meja belajar. Juga merapikan permainan yang selesai digunakan ke tempat semula sehingga rumah tidak berantakan.
Si sulung, Mas Oka, sudah mempersiapkan kamera Papanya. Dia berumur 10 tahun. Sementara adiknya, Mas Iko, Â hanya terpaut 20 bulan saja, jadi berusia 8 tahun. Sedangkan si kecil, Dik Oki, masih berumur 3 tahun. Namun, karena kegembiraan dan keceriaan kedua kakaknya, dia pun ikut-ikutan senang. Â
"Besok kita boleh berenang, ya Ma?" tanya Mas Iko.
"Boleh, makanya harus siapkan apa, hayo?"
"Handuk, Ma!" jawab Mas Iko.
"Baju ganti, Ma!" jawab Mas Oka.
"Nah, pinter! Bisa menyiapkannya sendiri, 'kan?"
"Bisa. Handuknya bawa yang kecil atau tanggung, Ma?" Mas Oka bertanya sambil beranjak ke keranjang tempat handuk bersih.
"Dua yang tanggung saja, Mas. Bawakan juga satu yang kecil, kalau-kalau Dik Oki ikutan masuk kolam!"