Ketika Belajar Terbang
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu
Loli dan Luli adalah dua ekor anak rajawali yang baru berumur belum satu bulan. Tiap hari sang induk memberinya makan. Kadang daging enak, kadang ikan laut segar. Menunya  tidak sama dan selalu enak. Karena itu, Loli dan Luli tumbuh sehat. Badannya cepat besar. Bulunya pun tiap hari tumbuh sehingga semakin tidak kedinginan lagi.
Jika sang induk pergi berburu mencari mangsa, Loli dan Luli tidur dengan nyenyak. Nanti, saat jam lapar pasti sang induk pulang membawa makanan.
Kedua mereka pun akan berteriak-teriak minta disuap duluan.
"Aku ... Mak," Â teriak Loli.
"Ahh, ... giliran aku sekarang, Mak!" teriak Luli pula.
Untunglah sang induk hafal, mana yang sudah disuap dan mana yang belum. Keduanya akan mendapatkan jatah secara adil.
Kini Loli dan Luli pun beranjak besar. Sayapnya sudah berbulu cukup lebat. Paruhnya juga sudah tumbuh besar. Sudah tidak pantas lagi disuap karena paruh itu sudah seukuran paruh induknya.
Suatu pagi induknya pergi berburu. Akan tetapi, sampai siang menjelang sang induk belum pulang. Mereka berdua kelaparan. Mereka berteriak-teriak memanggil sang induk.
"Mamaaaakkk ... Maaakk ... lapaaarrr!" teriak Loli.
"Emmaaaakkkk ... Mak... aku juga lapaaarrr!" teriak Luli tak kalah kencang.
Di tebing itu ada puluhan sarang rajawali. Saat itu angin kencang datang. Tiupannya berbunyi nyaring. Loli dan Luli ketakutan.
Tiba-tiba sang induk datang. Mereka berdua sangat senang. Namun, sang induk tidak membawa makanan. Mereka berdua protes.
"Mak, kenapa tak membawa makanan?" teriak Luli.