Kaca Segitiga
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu
"Hah, kaca segitiga?" senandikaku.Â
"Hufff .... Untunglah, aku tidak kenapa-napa! Walaupun berukuran sangat kecil, sekitar satu sentimeter tiap sisi, jika kena telapak kaki pasti akan menimbulkan masalah berkepanjangan!" gumamku setengah suara.
Jauh sebelum kejadian itu, berulang-ulang suami bilang, "Kalau berada di tempat yang tidak dapat diprediksi, jangan lupa gunakan alas kaki. Jangan pernah bertelanjang kaki! Antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan!"
"Mana pernah aku bertelanjang kaki, kecuali lagi pijat refleksi di atas batu taman hias itu sih, Pa?" protes kerasku cukup lantang.
Harus kusampaikan dengan lantang karena pendengaran beliau yang berusia 82 tahun memang sudah sangat berkurang. Jadi, tidak bisa mendengar kalau aku menggunakan volume biasa. Mungkin, bagi orang lain terdengar seperti bertengkar. Padahal, jika tidak kencang, beliau tidak bisa menangkapnya dengan baik. Bersyukur kondisi kesehatannya secara umum masih sangat prima.
"Mesti, loh. Kalau dibilangi itu jangan ngeyel, napa?"
"Hehehe ... iya, iya! Aku pasti manut, kok! Don't worry be happy!" tambahku mencandai menyitir salah sebuah iklan tenar.
"Gunakan sepatu boot yang telah kubelikan, sebagai antisipasi kalau ada sesuatu. Misalnya, hewan berbisa atau seng berkarat!"
"Siap!"
***