Ketika si Cantik Lahiran
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu
"Pantas sejak kemarin si Cantik ini bingung saja. Ia mencari-cari tempat rupanya. Tas besar yang sering digunakan untuk bermain sudah dipindah ke bawah, tetapi masih kebingungan saja. Rupanya ia merasa hendak lahiran!" ujarku pada suami.
"Iya, tidak menyangka ternyata hamil!" sambut suamiku menggeleng-geleng.
"Ya, benar! Kukira masih kecil. Cuma aku merasa kok putingnya montok!"
"Nah, itu kan yang kusebut kemarin. Kata Mama kayak gadis pringkilen, mulai motok payudaranya!" imbuh suami.
"Iya, ketika kutanyakan kenapa putingmu seperti siap menyusui, dia diam saja hahaha ... saat kuraba perutnya pun, aku tak merasa ada bayinya!" dalihku.
"Lah iya ... setiap malam tidur sama Mama pun, nggak pernah menyangka hamil, kan?"
"Aku ingat ... tiga bulanan lalu, ketika dia masih belum sebulan di rumah, ada kucing jantan yang menaikinya, kan?"
"Nah, benar! Kucing yang kuusir itu, kan?"
"Iyaaa ... malah kumarahi karena saat itu si Cantik kan masih kanak-kanak. Lah, kok ... ternyata hamil!"
"Untung anaknya hanya satu! Bisa kewalahan kita jkalau lebih dari satu!"