"Wuahh, terima kasih banyak, ya. Kami tidak bisa membalas kebaikan Nak Bagus. Kami telah merepotkanmu dengan melibatkan pada setiap urusan kami. Kiranya Allah membalas kebaikan dan ketulusan hatimu, amin!"
"Amin. Bagus diterima di sini sebagai keluarga saja ... terima kasih banget, Bun. Mengingat orang tua jauh, mungkin tanpa adik-adik yang bertanya ini itu, Bagus bisa sangat kesepian. Makanya, jangan segan dan enggan bertanya, ya Dik. Pertanyaanmu itu menjadi penghibur dan pengobat kesepian Kakak."
"Pokoknya, Nak Bagus juga jangan segan, ya! Kalau ada apa-apa, terbuka saja dengan kami. Anggaplah kita bersaudara!"
"Siap, Bun. Terima kasih atas kudapan ini!" sambut Bagus membawa piring siap hendak ke kamarnya.
Bunda dan bungsu pun meninggalkan ruang pavilun atas tempat kamar-kamar indekos itu.
***Â
Jika Bapak, Ibu, atau Adik-adik berkenan, bisa memberikan masukan atau saran, ya ... terima kasih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H