"Tiap baris terdiri atas 4 atau lima kata!"
"Good!"
"Tiap baris terdiri atas 8 - 12 suku kata!"
"Nah, tepat!"
"Sampiran dan isi itu bagaimana, Kak?"
"Oh, coba perhatikan pantun ini ...
       Berasal dari Kecamatan Cilincing
       Naik angkot hendak ke Cibubur
       Nenek bertengkar dengan si kucing
       Ikan pindangnya dibawa kabur
 Nah, yang baris pertama dan kedua ini, kan menceritakan dari mana mau ke mana. Sementara, yang baris ketiga dan keempat itu isinya. Sebenarnya, yang penting isinya ini. Namun, diberilah dua baris dengan rima akhir yang sama. Dua baris inilah yang disebut sampiran itu. Enggak nyambung dengan isinya, sih ... tetapi rimanya sama. Coba perhatikan, baris pertama berakhir dengan ... cing, sama dengan baris ketiga, kan? Baris kedua berakhir dengan bur ... sama dengan baris terakhir, kan?"
"Oh, gitu! Iya, iya ... paham sekarang. Berarti kita harus membuat sampiran dulu, ya Kak!"
"Iya, enggak nyambung dengan isi tidak masalah. Yang penting rumus rimanya sama. Cuma begitu, Dik! Gampang, kan?"
"Ohh, ... bisa minta satu contoh lagi, kan Kak?"
"Baik, tunggu sebentar!"
"Siap!"