Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dengan bahagia apa yang mampu ditulis saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Silent of Love (Part 14)

17 Agustus 2024   19:44 Diperbarui: 17 Agustus 2024   19:50 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh, ya sudah. Nggak apa-apa. Aku akan cari jawaban lewat internet saja. Pasti bisa!" jawab Lina pasrah.

"Ya, coba saja dulu, Lin. Mau Bunda antar ke sebelah?" ajak bundanya.

"Kalau Bunda berkenan, dengan senang hati Lina ikut!"

Beberapa saat setelah makam malam usai, dengan senang hati sang bunda mengantar bungsu mencari seseorang yang bisa membantunya mengerjakan pekerjaan rumah. Mereka berdua naik ke lantai dua paviliun sambil melihat-lihat kamar yang menyalakan lampu. Artinya, kamar tersebut berpenghuni.

Dilihat lampu kamar Bagus menyala. Dengan demikian, sang bunda mencoba mengetuk pelan pintu kamar jejaka tersebut.

"Halooo ... adakah penghuninya kamar ini?" canda bunda saat mengetuk pelan pintu kamar Bagus.

"Hahaha ... ada, Bunda!" sambut penghuninya.

Sambil membuka pintu kamar, Bagus bertanya, "Ada yang bisa Bagus bantu, Bund?"

"Ini loh adikmu hendak bertanya PR-nya. Mengganggu, enggak?"

"Oh, bisa. Sebentar kita ke ruang diskusi saja, ya Dik!" sahut anak indekos idola para gadis tersebut.

Sesaat kemudian, sang bunda izin turun ke ruang dapur hendak mengambil sesuatu. Sementara, Lina menanyakan materi pelajaran yang tidak dipahaminya. Kali ini materi Bahasa Indoonesia, tepatnya puisi lama.
Kebetulan Bagus sangat menguasai materi itu. Dengan demikian, dia bisa mengajari si bungsu dengan begitu jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun