Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dengan bahagia apa yang mampu ditulis saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keseruan Acara Agustusan

16 Agustus 2024   19:07 Diperbarui: 30 Agustus 2024   17:31 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keseruan Acara Agustusan
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

Satu hal yang membuat saya kagum saat Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka yang ditayangkan melalui televisi adalah betapa anggun dan keren pasukan pengibar bendera pusaka yang disebut dengan Paskibraka.
Sampai saat ini, membayangkan saja, saya masih mrinding. Bulu kuduk saya sontak berdiri. Mereka telah berlatih sekitar dua bulan untuk mampu tampil paripurna dalam pelaksanaan tugas tersebut. Remaja yang terpilih se-Indonesia itu sungguh luar biasa. Apalagi kali ini pertama tampil di IKN Ibu Kota Nusantara. Betapa bangga mereka, keluarga, bahkan masyarakat seluruh Indonesia.  
Bulan Agustus adalah bulan istimewa bagi bangsa Indonesia. Hal itu karena kemerdekaan Indonesia diraih pada tanggal 17 Agustus 1945. Sebagai wujud syukur, tiap  bulan Agustus, seluruh rakyat memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut dengan berbagai acara.

Pada saat masa pandemi lalu, kita tidak bisa merayakan keseruan perayaan tersebut demi menjaga agar masyarakat tidak terpapar virus. Syukur alhamdulilah, kini badai itu telah usai sehingga masyarakat bisa menikmati keseruan memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Bagaimana keseruan perayaan hari istimewa bagi bangsa kita itu? Akan saya tuliskan hal-hal unik yang dilakukan anggota masyarakat, khususnya di tempat tinggal saya.

Setiap memasuki bulan Agustus, bahkan mulai awal Juli, warga sudah sibuk membicarakan acara dalam mengisi perayaan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Ibu-ibu PKK ketika arisan membahas menu Lomba Memasak yang akan diadakan entah untuk para bapak atau untuk para ibu/gadis, baik tingkat RT, RW, maupun tingkat kelurahan. Adik-adik pengurus Karang Taruna membahas aneka lomba untuk anak, remaja, orang dewasa baik pria maupun wanita. Jenis lomba tergantung kreativitas masing-masing panitia lomba, dan menyesuaikan kondisi di lapangan.

Pada minggu terakhir sebelum puncak acara, khusus untuk tingkat RW juga diadakan bazar, lomba gerak jalan santai, bahkan dimeriahkan drum band dan pawai karnaval untuk tingkat RW, kelurahan, hingga tingkat kota. Dalam hal ini, jika yang mengadakan tingkat RW, setiap RT harus mengirimkan peserta perwakilan. Jika yang mengadakan tingkat kelurahan, tiap RW harus mengirimkan duta. Jika yang mengadakan tingkat kota, tingkatan di bawahnya, yakni tiap kecamatan harus mengirimkan delegasi. Demikian seterusnya hingga tingkat pusat. Dengan demikian, acara benar-benar meriah.

Setiap RT juga mengadakan acara secara mandiri. Sementara, pemberian hadiah setiap lomba akan dilakukan secara bersama-sama pada puncak acara yang dilaksanakan se-RW. Biasanya puncak acara berlangsung pada minggu keempat bulan Agustus. Saat itu akan digelar acara malam kesenian.

Beberapa RT dalam satu RW akan bersama-sama menggelar acara puncak sehingga ada persembahan lagu, tari, atau yang lain dari masing-masing RT. Juara umum setiap RT juga akan mendapatkan hadiah pada malam kesenian tersebut.

Masing-masing RT memiliki acara yang bisa diikuti oleh masyarakat sekitar. Biasanya acara dipilah-pilah antara olahraga, kesenian, atau pendidikan. Masing-masing lengkap dengan panitia. Ketua RT, perangkat RT, sekretaris, dan bendahara hanya menjadi penasihat dan pembina. Panitia ditentukan selain mereka yang termasuk ke dalam petinggi RW/RT. Dana untuk seluruh acara dipersiapkan dengan sistem tabungan. Bahkan, ada pula perusahaan yang memberikan sponsor dan berkenan membantu subsidi pendanaan kegiatan. Misalnya, jika di lingkungan sekitar terdapat pengusaha, entah apa bentuk usahanya, pasti pengusaha tersebut dengan senang hati berkenan menjadi donatur. Kepiawaian panitia dalam mencari sponsor dan donatur pun akan tampak di sini.

Seksi olahraga akan memastikan jenis lomba olahraga. Di tingkat RT dan RW kami, biasanya bulu tangkis, bola volley, pingpong, sepak bola, dan catur. Khusus untuk acara sepak bola tentu saja yang diutamakan adalah keseruan, kekompakan, dan kelucuan. Namun, ada juga olahraga serius, misalnya bulu tangkis, pingpong, dan catur atau bridge. Olahraga ini tidak mempermasalahkan kostum dan kelucuan, tetapi murni olahraga.

Sementara seksi kesenian akan menggelar lomba baca puisi dan deklamasi untuk anak usia TK dan SD, lomba pidato siswa tingkat SMP/SMA, lomba menyanyi solo atau vokal grup, dan karaoke kroncong Jawa atau dangdut lagu pilihan, untuk umum. Sedangkan tari-tarian, lawak, standing comedy tidak dilombakan, tetapi digelar sebagai acara hiburan pada puncak acara penyerahan hadiah yang dilaksanakan minggu terakhir.

Inilah olahraga dan lomba khusus untuk bapak-bapak. Sepak  bola dilaksanakan oleh bapak-bapak dengan kostum khusus, misalnya daster atau sarung. Peserta volly  juga mengenakan kostum lucu, misalnya model celana monyet. Bahkan, khusus bapak-bapak usia lima puluh ke atas ada lomba minum susu dot yang digantung dengan kedua tangan diborgol. Oh, iya ... ada juga lomba memasak nasi goreng dan telur ceplok khusus untuk bapak-bapak juga.

Untuk para remaja putra dan putri. Ada lomba memasukkan paku bertali ke dalam botol, panjat pinang (khusus lelaki), pukul air yang digantungkan (peserta dengan mata ditutup), pasangan remaja putri memoles lipstick (dengan mata ditutup), memasang gambar kumis ke tempat gambar yang disediakan secara tepat (dengan mata ditutup), dan lain-lain.

Untuk adik-adik putra dan putri. Ada lomba balap karung, tarik tambang, makan kerupuk (yang sedang digantung), pukul air, meletuskan balon, dan berlari dengan membawa sendok berkelereng (yang digigit di mulut).  Juga berjoget dengan membiarkan balon di dahi kedua peserta. Jika balon tersebut terlepas, berarti kalah. Lomba terakhir ini biasanya dengan iringan musik.

Adapun lomba khusus untuk ibu-ibu adalah balap jalan cepat dengan membawa beban berupa tampah di atas kepala, sambil menggigit sendok berisi kelereng di mulut. Lomba  memoles lipstick untuk pasangan (dengan mata ditutup). Selain itu, ada lomba memasak khusus untuk wanita tanpa melihat usia. Menu yang ditawarkan adalah sup dengan harga bahan ditentukan, tetapi rasa dan penyajian super istimewa. Bahan harus dibeli pada kelompok Karang Taruna.

Sejak minggu pertama, perlombaan dan acara sudah mulai digelar. Setiap hari Sabtu dan Minggu pasti ada acara yang dilaksanakan baik di tanah lapang RT/RW yang ditunjuk, maupun di tempat strategis lain.

Panjat pinang merupakan salah satu acara yang ditunggu warga. Hadiah dari sponsor digantung di atas lingkaran setinggi batang pinang. Jika hadiah itu berat dan tidak mungkin digantung, akan ada simbol pengganti yang diletakkan terikat di atas sana. Biasanya selain baju, kaos, kemeja, celana jeans, kipas angin, (gambar) magic jar, hair dryer, bahkan kulkas satu pintu, dan lain-lain. Baik benda maupun simbol bergelantungan pada ujung tertinggi batang pinang tersebut. Lomba ini dilaksanakan minggu terakhir.

Namun, jangan kira gampang melakukannya. Batang pinang lurus yang sudah dilumuri oli bekas itu tentu saja sangat licin. Beberapa orang yang saling mendukung, menginjak punggung atau bahkan kepala teman, berusaha sekuat tenaga untuk memanjat batang pinang itu. Tentu  saja sorak riuh rendah berkumandang di tanah lapang memberikan dukungan kepada para peserta lomba. 

Sementara para peserta  saling rebut untuk memanjat, angin pun mempermainkan berbagai hadiah yang ditawarkan di atas sana. Saling berebut, saling menaiki/memanjat badan teman, jatuh bangun berdebum diiringi sorak sorai dan tawa penonton.
Oli bekas yang licin pun akan menyisakan noda hitam pada muka dan bagian tubuh lain dari para pemanjat. Dengan demikian, muka para pemanjat pun akan tampak seperti badut kesurupan. Muka yang belepotan oli dengan gairah panjat luar biasa menimbulkan gelak tawa para penontonnya.

Berikutnya  permainan lucu yang menjadi favorit adalah ketika bapak-bapak usia 50 ke atas mengikuti lomba minum susu. Beberapa botol susu diikat dengan tali seperti halnya lomba makan kerupuk. Botol itu tentu saja tidak stabil, tetapi naik turun mengikuti irama tali utama. Oleh karena itu, saat dot diisap oleh seseorang, mungkin saja dot itu akan terlepas dari mulut sang kakek. Dot terlepas dan atau terlempar karena tertarik oleh peserta lain, sementara sang kakek harus berusaha menyelesaikan tugas menghabiskan isi di dalamnya. Nah, saling menemukan kembali dot yang terlepas itu membuat penonton terbahak-bahak.  Ulah para kakek lucu ini sungguh membuat terpingkal-pingkal penontonnya. Apalagi sang kakek harus didandani layaknya balita. Sementara, kakek-kakek para pemain pun senang karena imbalan hadiahnya juga luar biasa. Tidak peduli ditertawakan penonton karena memang bertujuan untuk acara seru-seruan. Kompak dan meningkatkan keakraban antaranggota masyarakat.

Sepak bola berdaster pun tak kalah seru. Tentu saja karena mengenakan daster, para bapak pemain tidak leluasa ketika berlari, menggiring, dan menyepak bolanya. Kesrimpet-srimpet  bahkan sering terjatuh. Demikian juga untuk cabang voli dengan kostum unik. Semua sangat menarik, sayang untuk dilewatkan begitu saja. Kepiawaian panitia menata jadwal acaralah yang dipertaruhkan di sini agar keramaian tetap konsisten.

Sementara bagaimana keseruan para wanita? Adik-adik remaja putri dan atau para ibu yang berpasangan memoles lipstick juga tidaklah mudah. Kedua mata pemoles harus ditutup sehingga tidak gampang, bukan? Hasilnya? Bukan bibir yang diberi lipstick, melainkan pipi atau bahkan dahi. Inilah lucunya. Yang memoles bertutup mata, yang dipoles pun demikian. Harus berserah tidak boleh mengatakan apa-apa. Hasilnya? Terlihat seperti badut tatkala cermin diberikan kepada mereka. Tentu saja yang menjadi juara adalah pasangan yang memoleskan lipstick tepat pada bibir. Jika tidak ada yang tepat, tentu saja tidak ada yang menjadi juara.

Oh, iya ... biasanya para gadis dan ibu-ibu paling takut dengan belut, bukan? Nah, ada juga lomba memindahkan belut dengan cepat dari tempat pertama ke tempat kedua. Hadiahnya sangat menggoda, sejumlah uang dengan nominal tinggi juga. Oleh karena itu, banyak yang tergiur untuk mengikuti. Namun, ketika hari H perlombaan tiba, melihat puluhan ekor belut  yang bergerak-gerak itu membuat respons berbeda-beda. Ada yang menjerit histeris saat hendak memasukkan tangan untuk mengambil belut, ada yang terkencing-kencing sambil berteriak-teriak. Bahkan, ada yang berlari terbirit-birit menjauhi arena. Binatang licin mirip ular itu sungguh membuat geli, bukan? Hanya wanita perkasa yang berani memegang dan bisa memindahkannya!

Selain mengikuti lomba kelereng, saya dan kelompok ibu-ibu PKK pernah mengisi acara puncak dengan berkostum punokawan, Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Kami empat orang ibu berusaha melawak dengan dialog drama singkat yang lucu. Kebetulan di RT kami tinggal seorang mantan anggota wayang orang yang piawai merias. Sedangkan naskah drama, saya buat berdasarkan diskusi dan masukan para peserta. Saya bertindak sebagai Gareng dengan ciri khas, kaki timpang saat berjalan.

Ketika melihat muka dirias berdasarkan salah satu karakter punokawan itu, kami tidak bisa menahan tawa. Karena itu, saat baru muncul di atas panggung, sorak-sorai penonton pun riuh rendah. Bahkan, salah satu ibu yang sudah belajar sekitar dua bulan untuk menghafal teks lawak, saat di panggung semuanya terlupakan. Yang ada hanya tertawa saja ... demam panggung pun menjadikan semakin lucu! Aplaus penonton luar biasa walaupun dialog kami belepotan dan ada yang tidak hafal teks. Karena itu keluarlah secara spontanitas saja. Impropvisasi dari masing-masing peserta, yang penting ulah atau kata kita membuat penonton tertawa. 

Ada juga seorang ibu paruh baya peserta  karaoke lagu kroncong secara tidak sengaja berulah jenaka. Si ibu ini  menyanyikan lagu "Bengawan Solo". Akan  tetapi, secara tidak sadar dia menyanyikan dengan irama lagu "Jembatan Merah" sehingga semua penonton kontan tertawa. Penyanyi tersebut tidak menyadari akan kekeliruan yang diperbuat. Ketika kaset dihentikan, dia meminta agar kaset lagu diulang kembali. Petugas menuruti keinginannya. Akan tetapi, lagi-lagi lagu yang dinyanyikan ulang, tetap saja salah ... salah total! Penonton bersorak riuh rendah ketika si ibu mengulang lagunya dengan salah lagi.  Saat  pengulangan yang kedua kalinya dan masih tetap menyanyikan salah ini, kontan semua meneriaki memintanya turun. Hahaha ... untungnya si ibu terlalu percaya diri sehingga tidak malu berada di panggung meski penonton berteriak histeris memintanya turun.

Masyarakat yang melimpah ruah pun tertawa terbahak-bahak, apalagi  si ibu masih belum menyadari kesalahannya. Wajah si ibu penyanyi yang sudah di-make up cantik dengan gaun kebaya indah itu tampak bloon terbengong-bengong lucu. Jangan tanya reaksi penonton. Bukan  main riuhnya. Perut pun terasa kaku karena menahan tawa. Lumayan, hiburan lawak secara life!

Untuk adik-adik usia SD yang memiliki sepeda pancal, mulai ukuran kecil hingga ukuran normal, pasti akan sedang mengikuti pawai sepeda hias. Sepeda masing-masing diberi hiasan kertas warna-warni yang dililit dan ditempelkan, atau bahkan bunga-bunga plastik, kemudian mengikuti parade di belakang pasukan drumband dan di bagian depan karnaval. Pastilah hal ini menjadi moment seru bagi mereka. Yang tidak memiliki sepeda bisa mengikuti parade karnaval dengan menggunakan kostum sesuai ketentuan, misalnya baju daerah masing-masing adat suku dari seluruh Indonesia, baju profesi seperti seragam militer, seragam nakes, dan sebagainya dengan ukuran sesuai tubuh anak-anak.

Kalau sepeda hias biasanya didominasi anak-anak usia SD, karnaval bisa diikuti oleh siapa pun yang tidak malu dan siap mendapatkan tugas memeriahkan acara Agustusan itu. Di daerah kami biasa juga menggunakan undian, siapa harus dan akan mengisi atau mengikuti acara apa. Atau mengikuti kostum teatrikal, jika ada misalnya yang berperan seolah-olah sebagai pasukan penjajah dan TNI dengan keseruan masing-masing. Bahkan ada juga yang berkostum wayang orang, aktor film karton, beberapa badut, dan beberapa berlagak waria mengikuti parade senja itu.  

Karnaval ini bukan hanya diadakan tingakt RT, RW, kelurahan, bahkan juga tingkat kota. Parade yang terdiri atas mobil hias kiriman tiap kelurahan, drumband, dan karnaval dengan berjalan kaki mengelilingi rute tertentu di sepanjang kota, juga sangat menakjubkan. Arak-arakan panjang itu bermula dari pukul 10.00 WIB bahkan selesai pukul 18.00 WIB. Setelah melewati panggung kehormatan untuk penilaian, ataraksi dilanjutkan dengan mengelilingi rute tertantu. Sungguh suatu suguhan acara yang sangat memikat.

Setiap mobil dari masing-masing peserta atraksi mengusung tema yang berbeda. Selain mobil dihias sedemikian rupa, biasanya juga ada penumpang yang bersolek sangat rupawan. Jika bertema Kerajaan Singasari, misalnya, pasti ada putri raja yang terkenal dengan Ken Dedes jelita itu. Ini sesuai dengan ikon Kota Malang, khususnya dari kabupaten, berdekatan dengan bekas kerajaan yang terkenal, yakni Kerajaan Singasari.

Ada juga yang mengusung tema hasil bumi, mobil dibentuk seolah kapal laut, pesawat udara, dan lain-lain. Sungguh suguhan yang memanjakan netra. Tidak merugi menyaksikan atraksi dengan berdiri berjam-jam menunggu parade tersebut di tepian jalan tempat rute berlangsung. Masyarakat pun akan tumpah ruah menunggu di setiap tepi jalan tempat parade tersebut lewat. Apalagi para pedagang, acara ini menjadi ajang mendulang rezeki tahunan yang ditunggu-tunggu.

Belum lagi acara pasar malam yang digelar oleh pemerintah kota. Biasanya acara tersebut berada di tanah lapang atau stadion. Pasar malam tersebut berisi stand-stand baik dari pemerintah maupun swasta berisi produk yang dihasilkan hingga wahana mainan untuk anak-anak, remaja, dan orang tua. Seperti biasa, yang namanya pasar malam selalu terdapat mainan anak, pedagang aneka produk makanan, bahkan usaha yang ada di daerah. Semua memamerkan produk dengan menjual ditambah bonus diskon gebyar proklamasi.

Masuk tanggal 16 Agustus, pada sore senja hari semua keluarga masing-masing RT mengadakan selamatan yang disebut barikan. Acara ini dilaksanakan di sepanjang jalan RT dengan menggelar tikar. Yang memiliki anak kecil, khususnya tingkat SD, harus membuat makanan menu selamatan dan meminta putra-putrinya duduk berbaris lesehan sambil membawa seporsi makanan tersebut. Makanan yang sudah diwadahi dengan rapi akan diambil panitia dan dilakukan saling tukar. Setelah didoakan, anak-anak boleh membawa berkat itu pulang ke rumah masing-masing. Acara ini menanamkan rasa syukur bagi anak-anak akan makna kemerdekaan bagi masyarakat Indonesia. Gotong royong, bersatu dan saling menghormati sebagai ciri khas bangsa kita.

Pada malam menjelang 17 Agustus, bapak-bapak bersama se-RT atau gabungan se-RW akan melakukan malam tirakatan. Pada malam tersebut diadakan doa bersama dan renungan yang dipimpin oleh ahli agama. Prosesi dilaksanakan secara umum mengingat keberagaman keyakinan yang dianut masyarakat. Pagi hari tanggal 17 Agustus biasanya ada perwakilan yang ziarah kubur ke makan para pahlawan bangsa, baik yang berada di Taman Makam Pahlawan, atau di makam desa. Pusara yang ditandai dengan bambu runcing merupakan pusara makam pahlawan yang dimakamkan di pemakaman umum. Selanjutnya, akan dilaksanakan upacara bendera yang berada di kelurahan masing-masing. Namun, tidak semua anggota masyarakat menghadirinya. Hal ini karena para siswa atau pegawai akan melakukan upacara di kantor masing-masing.    

Nah, demikianlah keseruan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di daerah saya. Bagaimana di daerah Anda?

Malang, 16 Agustus 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun