Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Diary

Keseruan Acara Agustusan

16 Agustus 2024   19:07 Diperbarui: 16 Agustus 2024   19:40 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Inilah olahraga dan lomba khusus untuk bapak-bapak. Sepak  bola dilaksanakan oleh bapak-bapak dengan kostum khusus, misalnya daster atau sarung. Peserta volly  juga mengenakan kostum lucu, misalnya model celana monyet. Bahkan, khusus bapak-bapak usia lima puluh ke atas ada lomba minum susu dot yang digantung dengan kedua tangan diborgol. Oh, iya ... ada juga lomba memasak nasi goreng dan telur ceplok khusus untuk bapak-bapak juga.

Untuk para remaja putra dan putri. Ada lomba memasukkan paku bertali ke dalam botol, panjat pinang (khusus lelaki), pukul air yang digantungkan (peserta dengan mata ditutup), pasangan remaja putri memoles lipstick (dengan mata ditutup), memasang gambar kumis ke tempat gambar yang disediakan secara tepat (dengan mata ditutup), dan lain-lain.

Untuk adik-adik putra dan putri. Ada lomba balap karung, tarik tambang, makan kerupuk (yang sedang digantung), pukul air, meletuskan balon, dan berlari dengan membawa sendok berkelereng (yang digigit di mulut).  Juga berjoget dengan membiarkan balon di dahi kedua peserta. Jika balon tersebut terlepas, berarti kalah. Lomba terakhir ini biasanya dengan iringan musik.

Adapun lomba khusus untuk ibu-ibu adalah balap jalan cepat dengan membawa beban berupa tampah di atas kepala, sambil menggigit sendok berisi kelereng di mulut. Lomba  memoles lipstick untuk pasangan (dengan mata ditutup). Selain itu, ada lomba memasak khusus untuk wanita tanpa melihat usia. Menu yang ditawarkan adalah sup dengan harga bahan ditentukan, tetapi rasa dan penyajian super istimewa. Bahan harus dibeli pada kelompok Karang Taruna.

Sejak minggu pertama, perlombaan dan acara sudah mulai digelar. Setiap hari Sabtu dan Minggu pasti ada acara yang dilaksanakan baik di tanah lapang RT/RW yang ditunjuk, maupun di tempat strategis lain.

Panjat pinang merupakan salah satu acara yang ditunggu warga. Hadiah dari sponsor digantung di atas lingkaran setinggi batang pinang. Jika hadiah itu berat dan tidak mungkin digantung, akan ada simbol pengganti yang diletakkan terikat di atas sana. Biasanya selain baju, kaos, kemeja, celana jeans, kipas angin, (gambar) magic jar, hair dryer, bahkan kulkas satu pintu, dan lain-lain. Baik benda maupun simbol bergelantungan pada ujung tertinggi batang pinang tersebut. Lomba ini dilaksanakan minggu terakhir.

Namun, jangan kira gampang melakukannya. Batang pinang lurus yang sudah dilumuri oli bekas itu tentu saja sangat licin. Beberapa orang yang saling mendukung, menginjak punggung atau bahkan kepala teman, berusaha sekuat tenaga untuk memanjat batang pinang itu. Tentu  saja sorak riuh rendah berkumandang di tanah lapang memberikan dukungan kepada para peserta lomba. 

Sementara para peserta  saling rebut untuk memanjat, angin pun mempermainkan berbagai hadiah yang ditawarkan di atas sana. Saling berebut, saling menaiki/memanjat badan teman, jatuh bangun berdebum diiringi sorak sorai dan tawa penonton.
Oli bekas yang licin pun akan menyisakan noda hitam pada muka dan bagian tubuh lain dari para pemanjat. Dengan demikian, muka para pemanjat pun akan tampak seperti badut kesurupan. Muka yang belepotan oli dengan gairah panjat luar biasa menimbulkan gelak tawa para penontonnya.

Berikutnya  permainan lucu yang menjadi favorit adalah ketika bapak-bapak usia 50 ke atas mengikuti lomba minum susu. Beberapa botol susu diikat dengan tali seperti halnya lomba makan kerupuk. Botol itu tentu saja tidak stabil, tetapi naik turun mengikuti irama tali utama. Oleh karena itu, saat dot diisap oleh seseorang, mungkin saja dot itu akan terlepas dari mulut sang kakek. Dot terlepas dan atau terlempar karena tertarik oleh peserta lain, sementara sang kakek harus berusaha menyelesaikan tugas menghabiskan isi di dalamnya. Nah, saling menemukan kembali dot yang terlepas itu membuat penonton terbahak-bahak.  Ulah para kakek lucu ini sungguh membuat terpingkal-pingkal penontonnya. Apalagi sang kakek harus didandani layaknya balita. Sementara, kakek-kakek para pemain pun senang karena imbalan hadiahnya juga luar biasa. Tidak peduli ditertawakan penonton karena memang bertujuan untuk acara seru-seruan. Kompak dan meningkatkan keakraban antar anggota masyarakat.

Sepak bola berdaster pun tak kalah seru. Tentu saja karena mengenakan daster, para bapak pemain tidak leluasa ketika berlari, menggiring, dan menyepak bolanya. Kesrimpet-srimpet  bahkan sering terjatuh. Demikian juga untuk cabang voli dengan kostum unik. Semua sangat menarik, sayang untuk dilewatkan begitu saja. Kepiawaian panitia menata jadwal acaralah yang dipertaruhkan di sini agar keramaian tetap konsisten.

Sementara bagaimana keseruan para wanita? Adik-adik remaja putri dan atau para ibu yang berpasangan memoles lipstick juga tidaklah mudah. Kedua mata pemoles harus ditutup sehingga tidak gampang, bukan? Hasilnya? Bukan bibir yang diberi lipstick, melainkan pipi atau bahkan dahi. Inilah lucunya. Yang memoles bertutup mata, yang dipoles pun demikian. Harus berserah tidak boleh mengatakan apa-apa. Hasilnya? Terlihat seperti badut tatkala cermin diberikan kepada mereka. Tentu saja yang menjadi juara adalah pasangan yang memoleskan lipstick tepat pada bibir. Jika tidak ada yang tepat, tentu saja tidak ada yang menjadi juara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun