Bab 7
Ada Masalah Apa?
Siang sepulang sekolah, Lani segera mengunci diri di dalam kamar. Entah ada masalah apa. Ia tidak keluar kamar hingga sore tiba. Saat makan malam bersama keluarga pun, ia masih belum keluar dari kamar pribadinya.
"Mana, kakakmu, Lin? Coba lihat di kamarnya. Jangan-jangan ia sakit atau kenapa-napa!" ujar Bunda kepada si bontot.
"Baik, Bund. Akan Lina lihat di kamarnya."
Segera Lina bergegas menuju kamar sang kakak. Diketuknya pintu pelan dan hati-hati sambil memanggil nama sang kakak dengan lembut. Namun, beberapa lama tidak ada jawaban sehingga sang bunda pun turun tangan.
"Laaan, Laniiii!" panggil bundanya dengan cukup lantang.
Beberapa kali tidak ada respons sehingga sang bunda berinisiatif untuk meminta tolong sulung melihat dari jendela. Dengan mengambil tangga, si sulung mencoba mengintip dan mendongak lewat jendela samping.
"Bun, ia rupanya tertidur. Terbaring di bed tanpa selimut, Bun!" lapor sulung setelah mengintip kamar si adik.
"Waduuuhh .... ya, sudahlah kita tinggal saja. Nanti biar Bunda cari cara untuk masuk ke kamarnya. Kita makan saja dulu. Keburu dingin sayur sopnya!" ajak bunda.
Setengah jam berlalu tanpa suara. Sang bunda dan kedua putra-putrinya makan tanpa suara. Tidak ada canda atau laporan seperti biasanya. Situasinya sangat lain, membuat kedua kakak beradik itu pun tanpa selera untuk bercanda. Masing-masing dengan pikiran sendiri-sendiri. Entahlah, ada apa gerangan?
Setelah acara makan malam bersama selesai, Lina bertanya kepada sulung apakah bisa membantu mengatasi PR-nya.