Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bukan Hewan Hina

5 Juni 2024   07:12 Diperbarui: 5 Juni 2024   07:21 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bukan Hewan Hina

Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu



"Meski aku sering dihina, dianggap hina, bahkan nama jenisku digunakan oleh manusia sebagai sumpah serapah, aku tak pernah bisa marah. Suara gonggongku adalah pesan kesetiaan, loyalitas, dan dedikasi!" begitulah kira-kira senandika hewan ini.

Pada saat amarah memuncak, seseorang yang kurang piawai mengontrol emosi akan meneriaki sesama dengan sumpah serapah. Maka, nama hewan tak berdosa ini pun dibawa-bawa. Misalnya, "Anjing lu!" Tentu saja berkonotasi negatif: sangat hina! Orang yang dimaki pun dihinakan, merasa terhina.

Padahal, apa yang dilakukan anjing seringkali teramat mulia. Ya, anjing telah lama dinyatakan sahabat terbaik manusia dan tidak ada yang meragukan hal itu. Satu bukti yang bisa dilihat saat seekor anjing menjadi kaki seorang pria lumpuh yang mengantarnya ke mana pun termasuk ke tempat kerja.

Konon di Provinsi Luoyang, Henan China, terpampang bukti ikatan yang kuat antara manusia dan anjing. Sebuah kisah mengharukan persahabatan anjing dan manusia terjadi antara seorang tukang sepatu bernama Bo Laoma. Pria lumpuh sejak lahir ini hidup bersama seekor anjing yang sangat setia membantunya tanpa pamrih.

Di Jepang pun ada Hachiko yang karena kesetiaannya kepada Prof. Ueno tuannya, menjadi sangat terkenal hingga difilmkan dan dipatungkan. Patung Hachiko di depan stasiun ini menjadi destinasi wisata pula.

Demikian pula pengabdiannya dalam menyelamatkan nyawa. Hal yang belum tentu bisa dilakukan oleh setiap manusia. Ingat Proteo, si anjing pelacak dan penyelamat nyawa manusia pada reruntuhan gempa di Turki? Meskipun hanya seekor anjing, si pahlawan yang gugur tertimpa reruntuhan dalam misi penyelamatan itu dikebumikan dengan upacara militer!

Masih ada anjing gembala, anjing pelacak, dan jenis anjing yang memiliki tugas khusus lain. Bahkan, yang tidak bisa dilakukan oleh manusia hewan ini bersedia melakukannya tanpa protes. 

Masihkah kita menganggapnya hina?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun