Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ratu Eunoia

12 Mei 2024   04:05 Diperbarui: 12 Mei 2024   07:23 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Sesampai di istana raja. Dimintanya Eunoia masuk ke dalam ruangan khusus. Eunoia bingung karena sebagai orang awam, dia tidak pernah melihat-lihat isi istana. Ia terkagum-kagum melihat interior ruangan yang aduhai. Tatkala Eunoia kebingungan, tiba-tiba sang Raja sudah berada di dekatnya.


"Eunoia, ...!" sapa Raja dengan lembut.


"Ya, Tuanku Raja!"


"Apakah kamu selalu mandi di kolam itu?"  sang Raja menggamit lengan Eunoia sambil dibawa  melihat dari jendela ruangan tersebut.


Eunoia sangat terkejut. Ternyata, siapa pun yang berada di kolam bawah sana, apa pun yang dilakukan dapat terlihat secara jelas dari tempat khusus tersebut.


Muka Eunoia merah merona. Dia teringat setiap kali  mandi di sana. Dia berpikir tidak seorang pun melihatnya. Ternyata, sang raja melihatnya dengan jelas.


"Eunoia, ketahuilah ... ,"


"Ya, Raja ...," Eunoia menunduk. Merasa sangat malu mengingat sang raja telah mengetahui dirinya sampai sejauh itu.


Raja kian mendekat. Eunoia tidak berani dan tidak sanggup menatap netranya. Apalagi hendak melawannya. Hatinya sangat bimbang. Jika menolak, dia takut Raja murka dan menghukumnya. Jika tidak menolak, berarti ia mengkhianati suaminya. Bagai makan buah simalakama.


Karena tidak memiliki kekuasaan, Eunoia pun menyerah pada takdirnya. Netranya berembun, tetapi mulutnya terkunci rapat. Hari itu merupakan hari kelabu baginya. Saat diizinkan pulang, Eunoia membawa setitik noktah yang menunjukkan bahwa dirinya sudah ternoda. Noda hitam yang akan mengubah aura hidupnya.


Dengan gagah sang Raja mengizinkannya pulang, tetapi sekali lagi Eunoia harus pasrah tatkala sang Raja mengulum bibir mungil Eunoia dengan begitu manis. Eunoia terpana. Belum pernah diterima perlakuan superlembut seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun