Mohon tunggu...
Ninik Karalo
Ninik Karalo Mohon Tunggu... Guru - Pendidik berhati mulia

Fashion Designer, penikmat pantai, penjelajah aksara-aksara diksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dia Ingin Mengumandangkan Kalimah Sakti... Merdeka!

17 Agustus 2020   04:30 Diperbarui: 17 Agustus 2020   06:53 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia Ingin Mengumandangkan Kalimah Sakti... Merdeka!

Dia menatap kibasan suci dari kejauhan
Mata itu hambar, ada sisa harap membelenggu
menempel di dasar hati, akankah bisa
menyentuh sedikit saja merahmu
agar bisa melangkah bersama dalam
setiap decak-decak kagum bumiku?  
   
beberapa bulan lalu senyum itu
seperti kepak sayap elang bergerak
pandemi melempar segala riang
ke dalam jurang perih hingga mendekam resah

halaman itu kini bisu, tak ada lagi kumandang
Indonesia Raya dari anak-anak negeri ini
dia hanya bisa merawat luka-luka lara
dalam pandang, hamparan rerumput itu sepi
tak ada lagi kicauan cericis mereka
dari segala giat, sang saka merah putih bersedih  

mata terbelalak hati meringis,
mengapa harus menatapmu dari kejauhan?
Mengapa bumiku kesumat, tak ada  
para gadis dan jejaka mengusung pesona

dulu, para prajurit tak pernah lengah
tak kenal jarak menghunus bambu runcing
peluh prajurit berleleran menggetarkan cakrawala
tulang dan debu pejuang menghiasi langit Indonesia

dia hanya bisa merintih, menyeru bangkit Indonesia
dia merisau, mengapa gulita memeluk hamparan lagit persada?
dia hanya bisa berseru. Ini gema suara hati

kumandangkan kalimah sakti... merdeka... merdeka!
biarkan kalimah sakti itu menyalak panjang
biarkan Indonesia memamerkan kerupawanan
serentak bak gemuruh angin menantang awan

dia lalu berbisik. "Aku ingin di benak, di bibir para insan
seluruh insan Indonesia mengumandangkan kalimah sakti
Merdeka, merdeka! Bangkit... ! Jayalah Indonesiaku

NK/17/08/2020
@SangiheBanuaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun