Virus Bipolar Memipih Cinta Sang Penulis
Persahabatan sejati dipupuk sejak kecil
Akhirnya tumbuh menjadi sesuatu yang lain
Rasa akrab tumbuh bersama berirama kasih
Hingga menjelma menjadi cinta bak Romi dan Juli
Namun prahara ekonomi merunyam, alasan usang
Harus ditebus dengan menggadaikan cinta
Menghempas sang laksmi serta benih asmara
Pernah mencoba merengkuh lagi hati yang perih
Menata cinta putih kelak jadi cinta sejati
Terhempas lagi bukan karena ada yang lain
Â
Jauh sebelum kehampaan ditulisnya kisah tentang diri
Lewat ketukan di atas tuts, kompensasi halusinasi
Kisah yang awalnya hanya berandai-andai
Akhirnya menjadi kenyataan. Sulit dimengerti
Ketukan demi ketukan terangkai, skenario terilis
Karya yang syarat decakan menyemarak, klasik
Lima belas tahun lalu tulisan itu mengendap rapi
Yang belakangan membelalakan matanya sendiri
Ada kisah tentangnya di dalamnya, misteri Illahi
Tak disangka sang benih yang pernah ditepis
Dengan hati yang tersayat-sayat membuka tabir
Nokhtah positif Bipolar tertera, bukan ada yang lain
Virus setan merampas kasih si jantung hati
Setan Bipolar memipih cinta sang penulis, ia sepi sendiri
"Ayo kita pulang, Pa...!" bujuk sang puteri sangat getir
Apakah sang penulis terbujuk tangis sang puteri?
Akankah sang penulis terbujuk ratap haru sang hati?
Entahlah...!
Â
NK/0726/20
#KisahNovelLelakidanBukuTua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H