Mohon tunggu...
Ninik Karalo
Ninik Karalo Mohon Tunggu... Guru - Pendidik berhati mulia

Fashion Designer, penikmat pantai, penjelajah aksara-aksara diksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Memeluk Bayang

12 Juni 2020   09:56 Diperbarui: 12 Juni 2020   09:57 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air tenang bukan tak meradang
Cahaya justru menembus luka lara
Dalam kedalaman jiwa
Garis-garis kemilau berbinar
sekadar bersedekah,
agar sunyi terhempas,
dari lembah nan gamang

Walau hanya sekadar sumbangsi lirih
Hening bukan terus mengagumi melodi
Rona kelam menggagau dalam kedalaman sepi
Garis-garis perih menggaung
menyenandungkan lirik
Sepi mengguar hambar
terus menggantang asap, memerih

Walau hanya sekadar mengagumi alur mimpi
Asa terus memeluk bayang, menyingkap tabir
Terlalu banyak yang tak ku punya
dari segala yang kau punya
Terlalu banyak yang tak kau rasa
dari segala yang ku rasa

Walau hanya sekadar menyimak tembang malam
Rindu gemilap terus terngiang dalam bayang
Rindu merebak terus memeluk bayang

NK/12/06/2020, pukul 07.38

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun