Mohon tunggu...
Ninik Haryati
Ninik Haryati Mohon Tunggu... Guru - Pendidik PAUD

Menyukai Deisgn Grafis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

23 Maret 2023   05:00 Diperbarui: 23 Maret 2023   05:07 17426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN_ MODUL 2.3 _COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK_ NINIK HARYATI

Facts (Peristiwa):

Modul 2.3 tentang Coaching Untuk Supervisi Akademik dimulai pada 9 Maret 2023. Dalam mempelajari modul ini dilakukan dengan eksplorasi konsep yang terbagi kedalam 4 Sub Pembelajaran yakni : Sub Pembelajaran 2.1: Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan, Sub Pembelajaran 2.2: Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching, Sub Pembelajaran 2.3: Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching, Sub Pembelajaran 2.4: Supervisi Akademik dengan Paradigma Berpikir Coaching. 

Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada  solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. 

Sejalan dengan pendapat para ahli tersebut, International Coach Federation mendefinisikan coaching sebagai"...bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif." Berbagai tugas dalam Sub Pembelajaran memberikan pengalaman yang berharga bagi saya dalam memahami coaching.  Tugas Ruang Kolaborasi yang terdiri dari latihan dan praktik coaching memberikan pengalaman yang menarik bagi saya dalam melakukan coaching. Memberikan pengalaman kepada saya bagaimana berperan sebagai coach dan juga bagaimana saya berperan sebagai coachee.

Feelings (Perasaan)

Setelah mempelajari odul 2.3 ini saya merasa senang, lega dan termotivasi untuk melakukan coaching ini untuk perencanaan, untuk mencari solusi dalam berbagai permasalahan yang saya hadapi mauapun yang dihadapai rekan sejawat di sekolah,  untuk berefleksi, dan untuk kalibrasi.

Findings (Pembelajaran)

Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari materi di Modul 2.3 ini. Supervisi akademik dilakukan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid dan untuk pengembangan kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah. Dalam relasi guru dengan guru, seorang coach dapat membantu seorang coachee untuk menemukan kekuatan  dirinya dalam pembelajaran. Pendekatan komunikasi dengan proses coaching merupakan sebuah dialog antara seorang coach dan coachee yang terjadi secara emansipatif dalam sebuah ruang perjumpaan yang penuh kasih dan persaudaraan.

Paradigma berpikir coaching  terdiri dari fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan, bersikap terbuka dan ingin tahu, memiliki kesadaran diri yang kuat, mampu melihat peluang baru dan masa depan. Prinsip coaching yaitu "kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi". Kompetensi Inti Coaching meliputi kehadiran penuh/Presence, mendengarkan aktif, mengajukan pertanyaan berbobot. Percakapan Berbasis Coaching dengan Alur TIRTA : Percakapan untuk perencanaan, Percakapan untuk pemecahan masalah, Percakapan untuk berefleksi, Percakapan untuk kalibrasi.

Umpan Balik berbasis Coaching terdiri dari Umpan Balik dengan Pertanyaan Reflektif, Umpan Balik menggunakan data yang valid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun