Mohon tunggu...
Ningwang Kembang
Ningwang Kembang Mohon Tunggu... -

Luv 2 read\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembang di Taman Tujuh ECR#78

23 Januari 2011   13:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:16 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_87295" align="alignright" width="262" caption="Taman Tujuh"][/caption] Setelah kerja bareng D-wee, Jingga dan Jeng Pemi untuk menyiapkan gaun dan alat2 make up rias manten untuk Uleng dan Paman Arif, Ningwang Kembang bersantai di kamarnya. Pojok favoritnya adalah jendela. Karena jendela kamarnya menghadap ke Taman Tujuh. Taman Tujuh adalah salah satu taman di Desa Rangkat. Karena ada tujuh taman yang indah, maka warga Desa menamai sesuai urutan letaknya dari gerbang desa Rangkat. Taman Tujuh adalah taman harapan. Ada tradisi yang dijalani gadis-gadis rangkat, mereka suka mandi kembang tujuh rupa, pantas saja rangkat selalu wangi, karena para gadisnya doyan mandi kembang. Kembang pertama dipetik di Taman Satu, taman di sebelah gerbang Rangkat. Kembang kedua dipetik di Taman Dua, begitulah seterusnya sampai Kembang ketujuh. Nah di Taman tujuh inilah gadis-gadis itu akan mengungkapkan harapannya setelah memetik kembang ketujuh. Karena itulah Taman Tujuh disebut taman harapan. Angin semilir membuat Kembang melamunkan kisah asmaranya yang tak jelas. Kemana Rey yang biasanya setia mengirimi syair-syair indah? Benarkah Rey telah tergoda Nisa, janda muda penjual gadho-gadho? "Ah, melamun bikin manyun... Mana ada yang naksir kalau aku manyun begini..." gumam Kembang. Tiba-tiba Kembang berdiri, melongok ke luar jendela. Celingak...celinguk... tidak ada orang. Hupp!! Kembang melompat dr jendela kamarnya, tepat di sisi utara Taman Tujuh. Gruuusssaaakkk... Kembang ndlosorr... Maklum tadi hujan, jadi tanah pijakannya pun jadi licin. Untung nggak ada yang lihat, hehe... padahal celana jinsnya robek di bagian paha... ahay... :D Si Kembang berjalan menuju sebuah kursi di Taman Tujuh. Duduklah dia di situ. Terlena dalam aroma bunga, Kembang pun mulai melantunkan tembang Jawa...

Gegaraning wong akrami

Dudu bandha dudu rupa

Amung ati pawitané

Luput pisan kena pisan

Yen gampang luwih gampang

Yen angèl, angèl kalangkung

Tan kena tinumbas arta

Tembang yang dilantunkan Kembang adalah tembang Asmaradhana. Asmaradana berasal dari kata asmara yang artinya cinta, dan kata dahana yang berarti api. Tembang ini umumnya ditujukan bagi yang sedang dimabuk asmara, sing lagi gandrung kapirangu kata orang Jawa. "ehm...." suara bariton mengagetkan Kembang yang tengah menimang2 setangkai bunga. "Eh, Mas.... ngagetin aja. Sudah lama di situ?" Kembang gelagapan. Bukan hanya karena si pemilik suara itu adalah pria yang akhir-akhir ini membanjirinya dengan perhatian, tapi juga karena bingung menutupi celananya yang robek akibat ndlosor tadi hehehe... Kembang tak habis akal, diambilnya selembar daun jati yang gugur (kebetulan kursi taman itu ada di bawah pohon jati) dan meletakkannya menutupi celana yang robek. "Lumayan, Kembang. Sempat menikmati suara indahmu..." Waduuuh... ini yang membuat Kembang nggak kuat. Pria satu ini satu suka sekali memuji. Bisa jadi si Pria tersebut hanya menggombal, tapi biarpun gombal, tetap saja membuat hati wanita berbunga... "Loh, bukannya lagi sibuk, Mas?" tanya Kembang tersipu. "Iya sih, tapi hari ini belum menyapamu..." jawab pria itu. Aahhhh.... manisnya.... Tapi memang semua pria di Rangkat suka merayu... Dan semua gadis Rangkat suka dirayu hahahaaha.... Tiba-tiba Kembang teringat ramalan Trio Genit:

14.Ningwang D Agustin: Tahun ini banyak tugas yang dilimpahkan ke tangan anda, memang merepotkan! tapi coba diingat lagi.. bukankah halini ada dalam daftar doa anda? jadi seberat apapun coba terima dan nikmatinya, kelak rasa syukur akan melimpahi hari-hari anda¬¬ Asmara: jangan anggap sesuatu yang rumit itu beban, bukankah anda senang dengan misteri? anggap saja anda sedang memecahkan misteri dalam sebuah cerita dongeng.. tentu akan lebih mengasikkan.

Saran trio genit:  Cinta dalam misteri… serrruuu… tapi ati ati ahh.. banyak yang setrees ketika misteri tak terpecahkan… biar ga setres  coba imbangi dengan bermain rubik… sama lah ngulik juga… Ya, pria yang kini duduk di sampingnya adalah pria misteri. Banyak hal yang masih membuat Kembang penasaran dari diri pemilik suara bariton itu. [caption id="attachment_87649" align="aligncenter" width="268" caption="google"]

12961500681088648913
12961500681088648913
[/caption] mmm... siapakah pria itu? Yang sering nangkring di chatroom DR pasti tau... hahahahaha... Salam Asah Asih Asuh.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun