Mohon tunggu...
Ningwang Kembang
Ningwang Kembang Mohon Tunggu... -

Luv 2 read\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kartiniku adalah Ibu [Puisi Kartini Rangkat]

20 April 2011   23:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:35 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1301330668431329390

Ku Teringat perjuangannya Perjuangan Sesosok Orang Perkasa Berjalan Dengan Darah dan Nanah Oh... Iya Buatku tersenyum Candaannya Bagai Oase Di Gurun Sahara Hati ini Aku Merindukannya Merindukan Kasih Sayangnya Merindukan Belaian Lembutnya Merindukan Suara Halusnya Dia Tak Seperti Pemuda Zaman ini Ketegarannya Takkan Tertandingi Walau Jutaan Deru Debu Menghadang Ia Tak Gentar Untuk Maju Berjuang Dialah Sesosok Wanita Yang Memberiku Asi Dua Tahun Lamanya Dengan Kasih tak Terhingga Dialah pembangun benteng jiwa Penjaga terhebat di dunia Peluknya adalah kecapi surga damai Belainya hadirkan tenang tak hingga

~~00~~

DESA RANGKAT  wadah berbagi opini dan RANGkaian KATa,  datang, bergabung  dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)

Kolaborasi Reynando Zulkarnaen dan Ningwang D. Agustin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun