Sepasang Bola mata Sayu Di Hamparan Belantara Kota Ia Melirik Di Sudut Kelam Kehidupannya
Ia Menjajakan Jasa Dengan Suara Nyanyian Sumbangnya.. Di Iringi Musik Khas Jalanan Namun Sayang Suara Gemerlap Kota Pada Saat Itu Menelan Lirik Lirik yang Dilagukannya
Nyanyiannya adalah tangisan Tangisnya adalah lagu hidup Dalam selaksa lelah dan peluh Ia menyambung nafas lewat lagu Baju Kumal.. Berdebu.. Seakan Menjadi Permata Terindah Di Kesehariannya
Bongkahan Bongkahan Batu Di Taman Alun Alun Kota Laksana Kasur Empuk Dengan Selimut Bantal Mewangi Kartini kecil di belantara kota, Ketegaran adalah anugerah Semangat hidup serupa nyawa Ia... bukanlah sampah....
~~00~~
DESA RANGKAT wadah berbagi opini dan RANGkaian KATa,  datang, bergabung  dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)
Kolaborasi Reynando Zulkarnaen dan Ningwang D. Agustin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H