Mohon tunggu...
Ningwang Kembang
Ningwang Kembang Mohon Tunggu... -

Luv 2 read\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[FF Rangkat] Nyeruput Kopi

13 September 2012   12:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:31 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan sedang setengah hati rupanya, tak berkenan menemaniku nyeruput kopi malam ini. Sedang aku masih saja di sini, di beranda rumah dengan secangkir kopi hitam yang baru siang tadi selesai kutumbuk dan kusangrai. Katakan aku kuno, silakan saja. Tapi ijinkan juga kukatakan bahwa isi cangkirmu yang berhias siluet rupa-rupa, yang tak lagi hitam karena telah kawin dengan susu dan mocca, adalah kopi banci.

Kopi ya kopi, wedang kopi ya hasil seduhan bubuk kopi. Kopimu kopi banci, terima saja. Kau pun juga banci jika menyatakan cinta padaku saja kau tak berani.

Ah, sudahlah.. Lebih baik aku nyeruput kopi daripada memikirkan laki-laki banci. Laki-laki yang tak suka pada perempuan penggemar kopi juga laki-laki banci.

Kopiku sejati, bung… Begitu pula cintaku…


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun