Mohon tunggu...
Suryati ningsih
Suryati ningsih Mohon Tunggu... Penulis - Ningsih

Penulis adalah alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Unik Masyarakat Desa Sukomarto, Temanggung

28 Mei 2019   20:36 Diperbarui: 30 Mei 2019   13:33 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

      Temanggung dikenal keindahan alam dan seni budayanya yang mempesona.Desa wisata yang ada  di wilayah Temanggung juga dikenal adat istiadat,kebiasaan masyarakat setempat yang kemudian menjadi tradisi .Tradisi masyarakat Temanggung di kenal memiliki cirikhas yang unik salah satunya adalah: tradisi unik masyarakat Desa Sukomarto yang terletak di Kecamatan Jumo,Kabupaten Temanggung yang  berada dilereng gunung Sumbing terkenal akan  cirikhas dan keunikannya.Desa wisata Sumokarto ini juga kaya akan seni budaya ,adat istiadat dan kesenian tradisional yang unik khas Desa Sukomarto .Tradisi unik masyarakat Desa Sukomarto antara lain;

  1)Beternak bebek Betisan.Berternak Bebek Betisan adalah :salah satu tradisi unik masyarakat Sukomarto sekaligus menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat Desa Sukomarto terutama Dusun Betisan yang sejak dulu dikenal sentral ternak bebek Betisan hingga kemudian dinamakan dusun Betisan .Bebek Betisan  adalah peninggalan dari Sayyid Abdurrahman seorang Temunggung kerajaan Mataram Islam yang menyebarkan ajaran Islam di daerah ini.

     Dulu hampir setiap rumah di desa ini memiliki bebek ,namun kini semakin lama peternak bebek makin menyusut ,akibat peternak bebek beralih menjadi petani tembakau yang dipandang pendapatannya lebih menjanjikan dibanding dengan pertenakan bebek .

Kini peternak bebek tinggal beberapa orang bisa dihitung dengan jari.Padahal dulu bebek menjadi sumber pendapatan dimana hampir setiap rumah memiliki bebek karena ketahanan telurnya.Bebek Betisan ini memiliki cirikhas tidak sama dengan jenis bebek lain yang perlu pangon atau diangon tidak bisa di ternak hanya di kandang saja .

Bebek betisan makin berkurang mengingat  tidak ada  tempat untuk pangon ,karena lahan pertanian beralih menjadi lahan tembakau kemudian peternak bebek pun kini beralih menjadi petani tembakau.Melihat keadaan ini Pemkab Temanggung melalui pemerintah desa setempat melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan gairah masyarakat beternak bebek seperti pelatihan  beserta pemberian alat- alat  beternak bagi para peternak bebek di Desa Sukomarto.

2).Bersih deso atau merti desa Sukomarto .Merti desa Sukomarto digelar setiap tahun dengan menggelar ritual adat mengunjungi pepunden atau tempat atau makam yang dianggap keramat yaitu makam kyai Sayyid yang terletak di tengah pemukiman penduduk.Ritual bersih desa yang digelar masyarakat desa Sumokarto sebagaimana dilakukan desa- desa lain dilereng- lereng gunung Sindoro- Sumbing .

Masyarakat setempat menggelar arak-arakan dengan membawa tenong berisi nasi tumpeng,ingkung ayam,jajan pasar ke pepunden makam sayyid berdoa bersama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME

3 )Grebeg Bebek Betisan .Grebeg Bebek Betisan digelar oleh masyarakat Desa Sukomarto,Kecamatan Jumo,Temanggung setiap menjelang bulan Maulud Nabi adalah tahun kelahiran Nabi SAW.Ritual grebek bebek betisan di awali kirab budaya arak-arakan 2 buah  gunungan hasil bumi ,nasi tumpeng ,telur,ingkung ayam ,ingkung bebek (hewan piaraan yang dikembangkan Sayyid Abdurrahman ) juga replika bebek raksasa  ke komplek makam Sayyid berjarak 500 m dengan berjalan kaki dari balai desa .

Setiba di komplek makam dilanjutkan tumpengan yang dibawa kaum wanita dikumpulkan di suatu bangsal dekat makam ,sedangkan 2 gunungan hasil bumi serta replika bebek raksasa diletakkan dihalaman makam kemudian para remaja menampilkan beladiri sebagai awal acara selanjutnya diikuti prosesi siram bumi dipimpin oleh kepala desa yaitu mengucurkan air dari sumur peninggalan Sayyid kepada masyarakat yang menyaksikan jalannya acara ritual grebeg   .Percikan air tersebut melambangkan kesuburan ,mendinginkan watak angkara murka .

Dua buah gunungan hasil bumi berupa terong ,wortel,pisang,jeruk,salak,nanas ,padi,rambutan dan lainnya juga harus disucikan dengan air agar pengharapan masyarakat agar hasil bumi terhindar dari penyakit yang dikenal Siram Gunung .

Acara selanjutnya Udik- udik yaitu menyebar bermacam aneka bunga beserta koin uang ditebar ke udara yang diperebutkan oleh seluruh warga .Puncak acara perebutan gunungan hasil bumi oleh seluruh warga yang hadir sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME.Kegiatan grebeg tersebut ditutup dengan makan nasi tumpeng bersama- sama di komplek makam .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun