Penurunan Angka Stunting melalui Kawasan Kenal dan Peduli Stunting di Kelurahan Pondok Ranggon
Â
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 yaitu 30,8% balita di Indonesia mengalami stunting. Sebanyak 17,7% balita di Jakarta mengalami stunting, di Kecamatan Cipayung pada tahun 2020 terdapat 38 balita stunting. Sedangkan tahun 2021 sampai bulan September terdapat 64 balita stunting. Kelurahan Pondok Ranggon merupakan wilayah tertinggi kasus stunting Kecamatan Cipayung, terdapat 14 balita stunting. Kondisi Pandemi Covid 19 saat ini perlu menjadi perhatian semua pihak dalam penurunan angka stunting yang menjadi salah satu program prioritas nasional.
Stunting pada awal kehidupan, terutama pada 1000 hari pertama sejak konsepsi sampai usia dua tahun, gangguan pertumbuhan memiliki konsekuensi fungsional yang merugikan pada anak. Kondisi Pandemi Covid 19 saat ini semakin perlu diupayakan kerjasama multisektor, untuk mencegah terjadinya berbagai konsekuensi tersebut. Beberapa konsekuensi tersebut termasuk kognisi dan kinerja pendidikan yang buruk, pola asuh yang kurang, upah orang dewasa yang rendah, produktivitas yang hilang, dan disertai dengan penambahan berat badan berlebihan di kemudian hari, peningkatan risiko penyakit kronis terkait nutrisi pada kehidupan orang dewasa.
Universitas Respati melalui Lembaga Penelitian Kepada Masyarakat melihat permasalahan tersebut dan berkontribusi melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat  yang bertujuan meningkatkan peran serta masyarakat dan peningkatan kerjasama lintas program upaya terintegrasi dan berkelanjutan untuk menurunkan angka stunting. Secara khusus permasalahan yang teridentifikasi adalah masalah kesehatan di Kelurahan Pondok Ranggon terutama angka kejadian stunting yang meningkat; peningkatan pengetahuan tentang Stunting dan Kesehatan; "kawasan kepiting" tersosialisasi ke masyarakat, terbentuknya Lima Pilar Kawasan Kepiting: kelompok Jumanting, Tani Genting, Langit Remaja, Go Pena dan Motor E-Stunting, terciptanya kerjasama lintas program, adanya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan tersusun rencana program keberlanjutan.
Tim Pelaksana kegiatan terdiri dari Dr. Yeny Sulistyowati, Dr. Lili Indrawati dan Dr. Suryani dengan melibatkan dua mahasiswa Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat dan Agroteknologi. Rangkaian kegiatan telah terlaksana dengan baik berkat kerjasama semua  pihak dari Puskesmas Kecamatan Cipayung yang mempunyai program 'kawasan kepiting', Kecamatan Cipayung, Puskesmas Kelurahan dan Kelurahan Pondok Ranggon. Puncak kegiatan dan deklarasi bebas stunting dilaksanakan pada Hari Sabtu, 22 Oktober 2022 yang dihadiri oleh seluruh unsur masyarakat, kader. Target penurunan stunting tercapai dari awalnya 14 balita menjadi 6 balita dan diharapkan pada tahun 2025 "zero stunting'. "BERSAMA RESPATI RAIH PRESTASI" (Nings73)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H