Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Sumatra terutama Provinsi Riau seolah tak pernah menemui akhir. Bahkan dibulan September 2019 ini kondisi nya terbilang "terparah" dibanding kasus Karhutla sebelum-sebelumnya.
Titik panas, dan titik api terpantau semakin banyak di wilayah Riau, mengakibatkan kota ini terkepung kabut asap pekat. Akibatnya sudah jelas, banyak pihak sekolah yang meliburkan siswa-siswanya serta sejumlah penerbangan dibatalkan.
Nah mungkin ini waktu yang pas untuk melibatkan TNI sebagai salah satu unsur yang terlihat langsung mengatasi Karhutla di Provinsi Riau. Toh hal ini juga pernah dilakukan, tepatnya pada Juli 2019 sebanyak 130 orang personel dari TNI dan Polri diperbantukan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang untuk melakukan pencegahan Karhutla.
Jadi selain terlatih untuk menjaga kadaulatan Ibu Pertiwi, saya yakin TNI kita juga terlatih untuk menangani hal-hal seperti Karhutla ini.
Justru yang perlu dicermati adalah dengan melibatkan TNI akan lebih mudah dan cepat untuk menanggulangi karhutla. Selain prajurit TNI yang terlahit, bantuan dari alutsista seperti helikopter ataupun pesawat yang dapat melakukan weter bombing milik TNI pastinya sangat akan membantu.
Soal ini, kita harus ajungkan jempol untuk TNI. Mengesampingkan ego sektoral, dengan ikut menanggulangi karhutla menjadi bagian dari bakti TNI untuk negara.
Serta semakin mengukuhkan TNI sebagai "Sang Penjaga Pertahanan NKRI". Dan tentu ini bukan tugas TNI semata, melainkan seluruh elemen masyarakat yang tergerak untuk menyelesain kasus yang berkepanjangan ini. Â
Jadi terimakasih para pahlawan, bersama Rakyat TNI Kuat !
