Mohon tunggu...
Ning Pratiwi
Ning Pratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penularan HIV/AIDS

3 Februari 2024   14:31 Diperbarui: 3 Februari 2024   14:44 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

CARA PENULARAN HIV 

HIV- AIDS merupakan salah satu penyakit yang mengancam hidup manusia. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari HIV- AIDS. Epidemi HIV pertama sekali diidentifikasi pada tahun 1983. Derajat kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh HIV dan dampak global dari infeksi HIV terhadap sumber daya penyedia kesehatan dan ekonomi sudah meluas dan terus berkembang. HIV telah menginfeksi 50-60 juta orang dan menyebabkan kematian pada orang dewasa dan anak-anak lebih dari 22 juta orang. Lebih dari 42 juta orang hidup dengan infeksi HIV dan AIDS, yang kira – kira 70% berada di Afrika dan 20% berada di Asia, dan hampir 3 juta orang meninggal setiap tahun. Menurut UNAIDS (Joint United Nations Programme on HIV- AIDS) data global HIV- AIDS tahun 2009 mencapai 33,3 juta jiwa yang hidup dengan HIV namun berdasarkan laporan UNAIDS tahun 2009 terdapat 22,6 juta jiwa yang terinfeksi oleh HIV. Jumlah AIDS tertinggi pada ibu rumah tangga (IRT) (10.691), karyawan (9.656), wiraswasta (9.512), petani/ peternak/ nelayan (3.685), buruh kasar (3.202), penjaja seks (2.581), pegawai negeri sipil (1.826), serta anak sekolah/ mahasiswa (1.776)

Pada kasus HIV terdapat 2 Jalur cara Penularan HIV yaitu: Bisa menular dan tidak bisa menular.

Selain itu, terdapat 4 Prinsip dasar Penularan : Exit dimana terdapat virus yang keluar Survival adalah bertahan hidup Sufficient adalah cukup jumlahnya Enter adalah terdapat pintu masuk  

HIV BISA MENULAR MELALUI: 

1. Melalui Darah 

Langsung : 

  • Transfusi darah yang tercemar Transplantasi organ tubuh

Tidak Langsung: 

  • Jarum Suntik Jarum Tato, tindik, pisau cukur tidak steril dipakai bersama-sama 
  • Peralatan Kedokteran

2.  HUBUNGAN SEKS YANG TIDAK AMAN/ BERGANTI-GANTI PASANGAN & CAIRAN SPERMA/VAGINA

  •  Hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS, berhubungan seks dengan pasangan yang berganti-ganti dan tidak menggunakan alat pelindung (kondom)
  • virus HIV ditransfer melalui cairan sperma (mani) ke vagina.Hub, seks yang tidak aman / tanpa kondom ada kemungkinan cairan tubuh HIV masuk kedalam aliran darah pasangan (yang belum terinfeksi) melalui Vaginal/oral/anal. 
  • Menggunakan Kondom juga tidak bisa menjamin terbebas dari HIV. sebaiknya jangan melakukan hub seks berganti-ganti pasangan.

3. IBU HIV + KE BAYI 

  • ibu yang HIV+ dapat menularkan virus HIV kepada bayinya selama Kehamilan, persalinan dan menyusui. HIV/AIDS paling mudah ditularkan melalui darah ibu. Bayi atau janin selama di dalam kandungan makan melalui tali plasenta. Plasenta menjadi tempat darah bertukar, karena HIV/AIDS ada di dalam darah.
  • Ibu hamil yang HIV+ harus rutin melakukan pemeriksaan darah untuk membantu mendeteksi segala kemungkinan dini yang akan terjadi.
  • Maka dari itu, Ibu yang HIV+ wajib meminum obat Antiretroviral (ARV) untuk menekan jumlah virus dalam darah dan mengurangi resiko penularan pada bayi.

HIV TIDAK MENULAR:

1.  Orang Bersalaman 

2. Orang berpelukan 

HIV tidak dapat menular melalui air liur, air mata, keringat, ataupun sentuhan fisik. Maka dari itu, meskipun penderitanya sedang mengalami HIV+ dan bersalaman, berpelukan  dengan orang HIV- maka virus HIV tidak dapat ditularkan.

3. Makan bersama/piring dan gelas 

HIV tidak dapat menular melalui air liur, air mata, keringat, ataupun sentuhan fisik. Maka dari itu, meskipun penderitanya sedang mengalami sariawan dan selama tidak adanya darah pada luka tersebut, maka kemungkinan besar penggunaan alat makan secara bersamaan masih termasuk aman dan tidak menularkan virus HIV.

4. Berciuman

Ciuman yang hanya mempertemukan bibir dengan bibir atau sentuhan kulit luar tak akan menularkan HIV/AIDS, Kecuali jenis ciuman French kiss (Ciuman Panas) Ciuman dengan seseorang terinfeksi HIV tidak membawa risiko penularan virus. Tidak ada bukti bahwa HIV bisa ditularkan lewat air liur saat ciuman. Namun demikian, perlu berhati-hati jika pengidap HIV memiliki luka pada bagian mulut. Sebab, HIV bisa ditularkan lewat pertukaran darah.

5. Berenang 

Berenang di satu kolam renang bersama orang HIV+ tidak akan terinfeksi virus HIV. Virus HIV akan langsung mati ketika keluar dari tubuh penderitanya. Oleh karena itu, penyakit ini tidak akan bisa menular melalui udara ataupun air. Hal ini pun berlaku ketika anda HIV- berenang bersama pengidap HIV+. Walaupun anda HIV- dan pengidap HIV+ sama-sama berdarah ketika berada di kolam yang sama, penyakit ini tidak akan langsung menjangkiti Anda.

6. Penggunan Toilet 

Penggunaan Satu Toilet bersama orang HIV+ tidak akan terinfeksi virus HIV. Virus HIV akan langsung mati ketika keluar dari tubuh penderitanya. Oleh karena itu, penyakit ini tidak akan bisa menular melalui udara ataupun air.

7. Gigitan nyamuk 

Gigitan nyamuk dapat menyebabkan beberapa penyakit diantaranya ; demam berdarah, malaria, dan chikungunya. Terkecuali HIV/AIDS. Nyamuk tidak menyuntikkan darah orang maupun hewan yang digigit sebelumnya dan virus HIV tidak dapat bertahan lama di dalam perut nyamuk.


BAGAIMANA HIV MENJADI AIDS? 

1. Stadium I: (Window Period) Rentang waktu pembentukan antibodi HIV 1-6 bulan (antara msknya HIV kedalam tubuh dan munculnya antibodi thd virus tsb Tdk terdapat tanda2 khusus tetapi virus tetap berkembang Tidak ada gejala serius normal Dengan test HIV belm terdeteksi keberadaan virus 

2. Stadium II: (HIV + tanpa gejala) Penderita HIV menunjukkan gejala2 terkait HIV tetapi msh dapat beraktifitas normal Terjadi sekitar 2-10 th sejak terinfeksi Terjadi penurunan BB tahun terakhir Muncul ruam kecil di kulit, infeksi jamur kuku, ulcus mulut berulang Herpes zoster 5 ISPA berulang, tonsilitas, OTM, faringitis

3. Stadium III: (HIV + muncul gejala) Munculnya penyakit terkait HIV dg ditandai dg pembesaran kelenjar limfe Keringat berlebihan dan demam berkepanjangan Diare kronis, flu dan penurunan BB Sariawan Penderita <50% hanya bisa berbaring

4. Stadium IV: Kondisi kekebalam tubuh sangat lemah ditandai dengan bermacam2 penyakit. banyak penyakit IMS yang muncul Mulai muncul AIDS Muncul IO spt: kanker kulit, Candidiasis, Herpes simplex, Nefrofati, kardiomiopati

Referensi :

https://journal.univetbantara.ac.id/index.php/jikemb/article/view/693

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun