Ada pepatah mengatakan lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Sebagian kita ingin memulai suatu hal baru namun merasa sudah tidak ada kesempatan. Lalu kita mengurungkan niat untuk memulai apa pun dan kita tidak menjadi apa pun seperti yang kita cita -- citakan.Â
Belajar dari Ibu Sri Sugiastuti seorang guru, pegiat literasi dan penulis buku yang mulai serius di dunia tulis -- menulis di usia 5o tahun. Menulis itu keterampilan bukan bakat. Hal ini bisa diartikan bahwa kemampuan menulis itu bisa diasah dan dilatih hingga kemampuan itu bisa berkembang.
Untuk melatih kemampuan menulis kita bisa bergabung di komunitas menulis. Kenapa komunitas?. Dalam komunitas kita diajak untuk aktif menulis dan ada event menulis yang rutin diselenggarakan untuk membangun semangat kita dalam menulis.Â
Rekan -- rekan dalam komunitas yang rajin sharing tulisan juga bisa memotivasi kita untuk ikut menulis juga. Belajar di kelas menulis pun menjadi sebuah pilihan bagi yang ingin serius menekuni dunia menulis. Kelas menulis ada yang berbayar ada yang free meskipun tidak benar -- benar free. Pelatihannya free tapi cetak bukunya pasti bayar.
Jika kita belum mampu menulis satu buku paling tidak kita bisa menulis beberapa halaman dalam sebuah buku Antologi. Antologi dapat berarti kumpulan karya sastra lain seperti cerita pendek, novel pendek, prosa, dan lain-lain. Â
Dari sanalah kita bisa memulai menulis sebuah buku. Saat ini banyak event menulis antologi dengan berbagai tema dari penanaman karakter, parenting, kisah nyata, dan lain sebagainya.Â
Pilihlah tema yang sesuai dengan minat dan bakat yang kita kuasai, itu idealnya. Tapi dalam menulis kita bisa menantang diri kita untuk belajar hal baru dengan menulis sesuatu yang sama sekali baru bagi kita.Â
Buka asal menulis, ketika kita melakukan hal ini berarti kita harus siap belajar dan melakukan riset tentang materi yang akan kita jadikan tulisan. Supaya tulisan kita punya "nyawa".Â
Dalam antologi tidak ada sistematika tertentu yang baku, secara umum tulisan antologi dimulai dengan pendahuluan, isi dan penutup. Di bagian penutup bisa ditambahkan kesan -- kesan atau pesan yang ingin disampaikan. Untuk tergabung menulis antologi selain tema ada panduan yang harus diikuti agar tulisan satu dengan tulisan yang lain bisa konsisten. Â
Kita harus memahami panduan tersebut dan perbanyak membaca atau mencari referensi terkait supaya tulisan kita tidak keluar jalur. Antologi mengajarkan kita pentingnya kolaborasi dalam menulis. Dengan membaca antologi kita bisa mengenali berbagai  macam karakter penulis meskipun mereka menulis tema yang sama.
Tulisan true story bisa ditulis dengan cara mengambil pelajaran dari peristiwa yang dialami diri sendiri atau orang lain. Gunakan nama samara agar tidak menunjuk langsung ke orang yang dimaksud.Â