Menyusuri labirin pikiran yang tak terbatas, Di setiap masa, aku terjebak dalam kenangan yang khas. Pandangan ke belakang, melihat jejak langkahku, Pandangan ke depan, berharap masa depan akan membuka.
Di masa lalu, ada tawa dan juga air mata, Kenangan manis dan keputusasaan yang datang begitu saja. Di masa depan, ada harapan yang bersinar terang, Tapi juga ketidakpastian yang datang begitu cepat.
Aku berjalan di koridor pikiranku yang gelap, Mengikuti benang-benang kenangan yang membawa aku ke belakang. Aku melangkah maju, memecahkan teka-teki yang tak terduga, Dalam labirin pikiran, aku mencari jawaban yang kusesali.
Setiap tikungan, setiap simpul, mengajariku sebuah pelajaran, Menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan dengan saksama. Meskipun terkadang aku merasa tersesat dalam kerumitan ini, Labirin pikiran membentuk aku, membentuk identitasku yang sejati.
Surabaya, September 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H