www.imo.thejakartapost.com Sebuah kata yang membuat para lajang bertanya, dimanakah kamu? Melewati menit demi menit sambil menatap ke langit. Membuat pena mengalir indah walau hati dilanda gundah. Menyebutnya dalam doa dengan tetesan air mata. Menyiksa dalam penantian. Meneriakkan kerinduan dalam kesunyian. Bukan karena sebuah tuntutan apalagi status sosial. Tatapan itu memang begitu adanya. Terkadang menghakimi akan sebuah penantian. Ssst...jangan menyerah, abaikan saja. Mereka tidak berhak mengusik hidupmu. Kamu adalah kamu. Tetaplah fokus dan bangun istanamu dalam penantian. Hiasi dengan kesantunan, tutur kata yang baik dan ilmu yang membuatmu lebih bijak. Menemukannya memang bukan perkara mudah, tetapi bukan pula sebuah kerumitan. Percayalah, dia akan datang dengan caranya yang sederhana. Nan kadang tak dapat dilogika. Wahai para lajang, jalan yang indah telah ditetapkan. Penantian itu akan berakhir dengan senyuman. Tapi ingat, kamu adalah cermin baginya. Jadi, seriuslah mendidik dirimu sendiri. Jangan berlaku tidak adil, berharap kesempurnaan terhadap dirinya. Kini kamu telah paham ya. Jangan salahkan keadaan. Buanglah kerisauan dan dengarkan rahasia ini baik-baik! Kesini...dekatkan telingamu, agar aku bisa mengatakannya dengan jelas... "Jodoh itu sesungguhnya sudah dekat....." @ekisugirwo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H