Bila, butiran buih dapat kuhitung
Dan angin mampu ku jaring
Kasih yang kau titipkan tak kan pergi
Meninggalkan satu nohtah
pada sketsa buram parasmu yang pias
Aku pun terdiam
Jariku menggambar wajahmu di atas pasir
Kemudian hanyut berlari bersama ombak, tak berbekas
Burung camar menitikkan air matanya dibalik rimbunnya daun
Dan ubur-ubur menyembunyikan wajahnya penuh kecewa
Bila, hari ini matahari menyapku
Bibirku terkatup diam
Sebab sinarnya tak mampu membalut lukaku
Yang kau goreskan luka
Luka di atas luka menepi di ujung hati
Tapi aku ingin hidup seribu tahun lagi. Â .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H