Pesawaran (20/1), Ketua Umum DPP PNTI (Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia) Bpk Hendrik E. Purnomo, MH bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pagar Jaya dan Desa Kota Jawa Kec. Punduh Pidada Kab. Pesawaran melakukan survey bersama untuk menjajaki peluang kerjasama untuk membuat Wisata Bahari yang berbasis masyarakat dan ramah lingkungan (ecotourism). Potensi wisata bahari di Kab. Pesawaran sangat beragam, mulai dari Snorkeling, Diving, Canoeying(Kano), Memancing, Bersantai di Pantai Pasir Putih, dan Kulineran Khas Desa Pesisir, jelas Irfan Lazuardi, S.Kel (alias : Bunthel) selaku Pemuda Penggerak Wisata Bahari Pesawaran.
Selain potensi wisata bahari yang mumpuni tersebut, letak Pagar Jaya dan Kota Jawa juga sangat strategis sebagai penyangga dan transhipment untuk berwisata bahari dan kepulauan di sekitaran Teluk Lampung yaitu ke Pulau Pahawang; Pulau Kiluan; Pulau Sebesi; Pulau Sebuku; Taman Nasional Krakatau; dan Kalianda.
"Keberadaan potensi pariwisata di Pagar Jaya dan Kota Jawa tersebut harus tetap mengedepankan aspek keseimbangan antara wisata bahari dan nelayan tangkap tradisional. Dimana nelayan tradisional jangan sampai migrasi secara sporadis ke sektor wisata sebagai pemberi jasa kepada para wisatawan"(Ketua Umum PNTI).Â
Karena apabila tidak difikirkan secara matang terkait aspek keseimbangan tersebut, maka nantinya supply ikan segar dari tangkapan nelayan tradisional setempat akan menurun dan bahkan susah dicari, padahal wisatawan yang berkunjung sudah tentu butuh wisata kuliner ikan segar untuk sekedar menjadi bahan bebakaran (barbeque-an) atau untuk wisata kuliner pesisir di sekitaran pantai tersebut, pungkas Pak Hendrik E Purnomo, MH selaku Ketua Umum DPP PNTI. Kedepan diharapkan dengan semangat para pokdarwis dan pembentukan wadah nelayan berupa DPD PNTI Pesawaran akan mampu mensinergiskan mobilisasi masyarakat pesisir khususnya nelayan tradisional dalam pengelolaan potensi wisata bahari yang berkeseimbangan dan berkelanjutan. Ketum PNTI juga menambahkan bahwa sektor pariwisata di Desa Pagar Jaya dan Kota Jawa harus didukung sepenuhnya oleh berbagai elemen masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholder) secara sinergis-kolaboratif agar menjadi media untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan tradisional setempat. Akhirnya ketika kesejahteraan nelayan tradisional setempat tercapai maka proses pembangunan dari pinggiran/tepian bumi pertiwi sudah sesuai dengan arah kebijakan pemerintah pusat terkait NAWA CITA untuk Indonesia Poros Maritim Dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H