Mohon tunggu...
Abdul Majid
Abdul Majid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Sosial Ekonomi Maritim

Penikmat Sunset Pantai

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kemilau Wisata Bahari untuk Kesejahteraan Nelayan di Lampung

29 Januari 2018   12:58 Diperbarui: 29 Januari 2018   21:09 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hamparan Pantai Pasir Putih di Desa Kota Jawa Kec Punduh Pidada Kab. Pesawaran (dok. pribadi)

Pesawaran (20/1), Ketua Umum DPP PNTI (Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia) Bpk Hendrik E. Purnomo, MH bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pagar Jaya dan Desa Kota Jawa Kec. Punduh Pidada Kab. Pesawaran melakukan survey bersama untuk menjajaki peluang kerjasama untuk membuat Wisata Bahari yang berbasis masyarakat dan ramah lingkungan (ecotourism). Potensi wisata bahari di Kab. Pesawaran sangat beragam, mulai dari Snorkeling, Diving, Canoeying(Kano), Memancing, Bersantai di Pantai Pasir Putih, dan Kulineran Khas Desa Pesisir, jelas Irfan Lazuardi, S.Kel (alias : Bunthel) selaku Pemuda Penggerak Wisata Bahari Pesawaran.

Suasana Sunset Pantai di Pagar Jaya Pesawaran (dok. pribadi)
Suasana Sunset Pantai di Pagar Jaya Pesawaran (dok. pribadi)
Pokdarwis Pagar Jaya dan Kota Jawa saling sinergis dalam mengembangkan potensi wisata bahari tersebut dengan menggerakan pemuda dan tokoh masyarakat. Mereka dengan penuh kesadaran melakukan musyawarah dan bintek dengan fasilitasi dari Kepala Desa; Dinas Pariwisata; dan Dinas Perikanan Kabupaten Pasawaran. Selain itu dengan semangat gotong-royong mereka secara perlahan-lahan telah membuat jalur darat yang menghubungkan satu titik wisata dengan titik yang lain agar mempermudah akses dan konektivitas wisatawan di kemudian hari, jelas Pak Yudianto,MM selaku tokoh pengggerak dari Dinas Pariwisata Kab. Pesawaran. Menurutnya sekarang ini dengan adanya kesadaran dan kemauan masyarakat untuk mengelola dan mengoptimalkan potensi wisata bahari di lingkungannya telah mampu menyiapkan sarana prasarana pendukung pariwisata meski belum seutuhnya sempurna. Beberapa yang saat ini sudah dikerjakan bersama-sama antara lain pembuatan jalur darat; pembentukan pokdarwis; pemetaan spot wisata baik utk diving, snorkeling, fishing, sunset/sunrise beaching, camping, canoeying, dan wisata kuliner pesisir. 

Selain potensi wisata bahari yang mumpuni tersebut, letak Pagar Jaya dan Kota Jawa juga sangat strategis sebagai penyangga dan transhipment untuk berwisata bahari dan kepulauan di sekitaran Teluk Lampung yaitu ke Pulau Pahawang; Pulau Kiluan; Pulau Sebesi; Pulau Sebuku; Taman Nasional Krakatau; dan Kalianda.

Posisi Strategis Desa Pagar Jaya dan Desa Kota Jawa sebagai Wisata Bahari dan Budaya Pesisir di Teluk Lampung (dok. pribadi)
Posisi Strategis Desa Pagar Jaya dan Desa Kota Jawa sebagai Wisata Bahari dan Budaya Pesisir di Teluk Lampung (dok. pribadi)
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kab Pesawaran, sejak tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan ke wisata bahari di Kab Pesawaran tercatat 593.556 orang. Pertumbuhan kunjungan wisatawan tersebut mengalami tren kenaikan sebesar 15% per tahun, dimana pada tahun 2017 tercatat 928.500 orang yang telah menikmati pesona wisata bahari dan kepulauan di Kab. Pesawaran. Sehingga dengan realitas tersebut, maka kebijakan Bupati Pesawaran Bpk H. Dendi Romadhona, ST menjadikan sektor pariwisata sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir dan sangat mendukung program percepatan pengembangan pariwisata di Desa Pagar Jaya dan Desa Kota Jawa yang digawangi oleh Pokdarwis dan BUMDes setempat.

Kunjungan Ketua Umum DPP PNTI ke Pokdarwis dan Kades Pagar Jaya dan Kota Jawa untuk Memberikan Dukungan Pengembangan WIsata Bahari dan Kepulauan (dok. pribadi)
Kunjungan Ketua Umum DPP PNTI ke Pokdarwis dan Kades Pagar Jaya dan Kota Jawa untuk Memberikan Dukungan Pengembangan WIsata Bahari dan Kepulauan (dok. pribadi)

"Keberadaan potensi pariwisata di Pagar Jaya dan Kota Jawa tersebut harus tetap mengedepankan aspek keseimbangan antara wisata bahari dan nelayan tangkap tradisional. Dimana nelayan tradisional jangan sampai migrasi secara sporadis ke sektor wisata sebagai pemberi jasa kepada para wisatawan"(Ketua Umum PNTI). 

Karena apabila tidak difikirkan secara matang terkait aspek keseimbangan tersebut, maka nantinya supply ikan segar dari tangkapan nelayan tradisional setempat akan menurun dan bahkan susah dicari, padahal wisatawan yang berkunjung sudah tentu butuh wisata kuliner ikan segar untuk sekedar menjadi bahan bebakaran (barbeque-an) atau untuk wisata kuliner pesisir di sekitaran pantai tersebut, pungkas Pak Hendrik E Purnomo, MH selaku Ketua Umum DPP PNTI. Kedepan diharapkan dengan semangat para pokdarwis dan pembentukan wadah nelayan berupa DPD PNTI Pesawaran akan mampu mensinergiskan mobilisasi masyarakat pesisir khususnya nelayan tradisional dalam pengelolaan potensi wisata bahari yang berkeseimbangan dan berkelanjutan. Ketum PNTI juga menambahkan bahwa sektor pariwisata di Desa Pagar Jaya dan Kota Jawa harus didukung sepenuhnya oleh berbagai elemen masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholder) secara sinergis-kolaboratif agar menjadi media untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan tradisional setempat. Akhirnya ketika kesejahteraan nelayan tradisional setempat tercapai maka proses pembangunan dari pinggiran/tepian bumi pertiwi sudah sesuai dengan arah kebijakan pemerintah pusat terkait NAWA CITA untuk Indonesia Poros Maritim Dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun