Mohon tunggu...
Nindy Lutfiani
Nindy Lutfiani Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswi

Nindi lutfiani Dwi Saputri, lahir pada tanggal 15 April 2001,domisili Bajang, Balong, Ponorogo, Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Radio (Informasi Voice) Tantangan dan Solusi di Era Digital

1 Februari 2021   01:11 Diperbarui: 1 Februari 2021   01:21 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Radio adalah salah satu jenis media massa satu arah yang berperan untuk menyampaikan pesan (berita, informasi dan hiburan) kepada masyarakat dengan jangkauan luas. Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama sebelum menjadi media komunikasi massa.

Industri penyiaran radio berawal dari David Sarnoff yang mendirikan perusahaan pembuat pesawat radio sistem AM yang bernama RCA atau Radio Corporation of America. Liputan kegiatan Pemilu pada tahun 1920 oleh Radio KDKA (USA) dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara meluas dan teratur kepada masyarakat. Perkembangan industri penyiaran radio FM dimulai ketika pertengahan tahun 1933, Edwin Howard Armstrong dari Universitas Columbia berhasil menemukan frekuensi modulasi (FM), frekuensi yang jauh lebih tinggi dari penyiaran radio AM (yaitu dari 88 sampai 108 MHz).

Keuntungan FM dari AM adalah :

1. Dapat menyiarkan suara sebaik-baiknya bagi telinga yang sensitif

2. Hasil audio yang lebih jernih, lebih dinamis dan noise yang rendah.

3. Dapat menghilangkan "interference" (gangguan, percampuran) yang disebabkan cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik.

Di masa kini, rata-rata anak muda jarang mendengarkan radio. Pada survei Nielsen Indonesia sampai kuartal ketiga tahun 2017 menyebutkan jumlah pendengar radio mencapai 62,3 juta orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Sekarang ini pendendengar radio didominasi anak muda sebanyak 56 persen. Sedangkan 44 persen lainnya orang dewasa. Tetapi, anak muda sekarang jarang mendengarkan radio.

Perkembangan teknologi yang kini semakin modern sedikit demi sedikit mulai menggantikan posisi radio, karena adanya media televisi dan internet yang dianggap jauh lebih menarik. Padahal radio tak hanya sekedar sebagai media hiburan saja, tetapi juga bisa menjadi wadah bagi anak muda untuk mengembangkan kebudayaan daerahnya dan penjaga kebudayaaan di tengah derasnya arus globalisasi yang dibawa internet.

Selain itu radio lebih praktis saat digunakan, kita dapat mendengarkan radio dimana saja, seperti ketika mengendarai mobil dan tentunya radio kini sudah canggih dan mudah sehingga dapat diakses melalui internet menggunakan smartphone.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun