*Definisi Ilmu Budaya
Humaniora atau ilmu budaya adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membuat atau mengangkat manusia menjadi lebih manusiawi (memanusiakan manusia) dan berbudaya.
Menurut bahasa Latin, Humaniora biasa disebut artes liberales yaitu studi tentang kemanusiaan. Sedangkan menurut pendidikan Yunani Kuno, Humaniora disebut dengan trivium, yaitu logika, retorika, dan gramatika. Pada hakikatnya, humaniora adalah ilmu-ilmu yang bersentuhan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang mencakup studi agama, filsafat, seni, sejarah, dan ilmu-ilmu bahasa.
*Pandangan orang tentang Fakultas Ilmu Budaya
Banyak orang terkhusus para orang tua yang masih memandang sebelah mata Fakultas Ilmu Budaya, kebanyak kesan tidak baik yang terlintas dipikiran mereka jika mendengar bidang keilmuan tersebut. Beberapa stereotip mahasiswa FIB adalah kuliah santai, belajar bahasa doang, rambut gondrong, rajin nongkrong, dan terlalu bebas. Hal itu kadang menjadi pertimbangan beberapa orang tua untuk mendukung anaknya untuk melanjutkan studi di FIB. Dan satu hal lagi, yaitu prospek kerjanya yang kurang jelas. Pasti orang tua akan bertanya-tanya, nanti kerja di mana? jadi apa? dan kecemasan lainnya.
*Fakultas Ilmu Budaya
Dengan berbagai program studi yang ada, calon mahasiswa bisa memilih ingin menekuni bidang ilmu yang diminati. Berbeda dengan pendidikan bahasa, di FIB tidak ada teori pembelajaran dan pengajaran bahasa, tetapi memiliki subjek yang berhubungan dengan bahasa sebagai hasil karya manusia, baik itu pada level kalimat maupun teks.Â
Mempelajari bagaimana bahasa itu diciptakan, serta kebudayaan asal bahasa tersebut. Apakah sama Bahasa Indonesia yang kita dapat dari SD-SMA dengan yang dipelajari di kuliah? bukan berbeda, tapi bahasa yang kita gunakan sehari-hari tersebut akan dikaji lebih dalam, agar dapat dipahami sampai ke akarnya.Â
Jadi yang bilang kuliah di FIB itu santai, coba jelasin aja sejarah terbentuknya bahasa yang dipelajari. Kalau style mahasiswa laki-laki FIB itu gondrong, tidak semuanya kok, hanya beberapa saja dan mereka, yang berambut gondrong, kebanyakan sedikit nyentrik. Kalau nongkrong, mahasiswa FIB suka bersosialisasi lebih dengan teman-teman, karena di kampus tujuannya untuk kuliah, jadi setelah itu mereka mencari tempat yang asik untuk nongkrong.
Tentang prospek kerja mahasiswa FIB, sama seperti pendidikan bahasa, jadi guru pun bisa, jika sudah memenuhi syarat menjadi guru. Selain itu juga bisa menjadi penerjemahan, atau penulis. Dan sekarang, banyak instansi yang memerlukan tenaga kerja yang memiliki kemampuan berbicara bahasa asing. Di era globalisasi ini banyak instansi, terutama swasta, yang bekerja sama dengan instansi luar negeri, guna memajukan nama instansi serta memasarkan produk agar lebih dikenal oleh dunia.
*Saran untuk calon mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya