Mohon tunggu...
Nindya Putri
Nindya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haii, Selamat Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Dunia Pendidikan

27 Juni 2024   22:34 Diperbarui: 27 Juni 2024   22:35 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan karakter tidak hanya harus diajarkan  di sekolah, tetapi juga  di  lingkungan sosial rumah dan masyarakat.
 Saat ini, pendidikan karakter sangat dibutuhkan tidak hanya bagi anak-anak dan remaja, tetapi juga bagi orang dewasa.
 Pendidikan karakter  mutlak diperlukan untuk membangun kelangsungan hidup suatu bangsa.
 Tidak ada yang bisa memprediksi  seperti apa persaingan di masa depan.
 Jelas bahwa hal ini memberikan beban  berat tidak hanya pada orang tua tetapi juga pada guru sekolah.
 Dengan meningkatnya akses terhadap dunia yang berbeda, anak-anak akan menghadapi  persaingan yang berbeda dengan teman sebayanya di dunia yang berbeda.
 Begitu Anda memasuki dunia kerja, persaingan menjadi semakin jelas, dan jika Anda tidak memiliki rasa kemanusiaan yang baik, Anda akan dipecat.
 Menjadi orang hebat tidak hanya memerlukan kecerdasan mental, namun juga  karakter pribadi.
 Oleh karena itu diperlukan pendidikan karakter yang komprehensif mulai dari rumah hingga masyarakat.
 Kata Kunci : Pendidikan Karakter, Bidang Pendidikan 

Salah satu prioritas pembangunan nasional yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP) tahun 2005 sampai dengan tahun 2025 (UU No.17 Tahun 2007)  adalah mencakup kesusilaan, terciptanya moral yang baik. Diantaranya masyarakat, etika, budaya dan  tata krama berlandaskan falsafah Pancasila.
 Salah satu cara untuk mencapai tujuan sosial tersebut adalah dengan  memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan.
 Pendidikan ini tidak hanya berlangsung di  sekolah, namun juga dimulai dari rumah dan masyarakat.

 Tujuan dari prakarsa pelaksanaan pendidikan karakter adalah agar masyarakat Indonesia senantiasa menunjukkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menaati peraturan perundang-undangan, menjaga kerukunan rumah tangga dan antaragama, melaksanakan pertukaran lintas budaya, dan mengembangkan modal sosial untuk menjamin perkembangan Dan hendaknya masyarakat Indonesia menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, bangga menjadi orang Indonesia, dan memperkuat landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa. Pendidikan nasional senantiasa mempunyai misi mengembangkan keterampilan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat.


 Hal ini juga dilakukan untuk membuat hidup masyarakat menjadi lebih cerdas.
 Pendidikan karakter sebagai bagian dari pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik.
 Sehingga kita dapat menjadi umat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kompeten, kreatif, mandiri, demokratis dan  bertanggung jawab.

Pendidikan Karakter merupakan salah satu hal terpenting di dunia. Setiap orang harus giat belajar  dan mempelajari segala sesuatu yang ada di dunia pendidikan agar bisa menjadikan negaranya menjadi negara  maju.
Saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa gelar  yang kita miliki menentukan setiap jenis pekerjaan yang kita miliki.
Namun gelar sarjana saja tidak  cukup, Anda juga perlu mengembangkan etika yang baik. Dengan etika yang baik,  gelar sarjana yang kita miliki menjadi daya tawar  banyak orang.
Sedangkan proses pendidikan sendiri lebih banyak mengejar aspek kognitif dibandingkan aspek psikomotorik.
Masih banyak pendidik dan guru yang mengajar di sekolah dan hanya menganggap kegiatan belajar mengajar sebagai bentuk profesionalisme.

Proses belajar mengajar ini terkesan murni formal tanpa memperhitungkan kepribadian masing-masing anak.
Masih sangat jarang ditemukan guru yang mendidik anak menjadi orang baik, mengamalkan akhlak dan mendidik budi pekerti.
Bagi banyak orang, mengajar merupakan profesi yang tidak bertanggung jawab dalam membina kepribadian anak.
Dalam buku Multiple Intelligences, Daniel Goleman menjelaskan kepada kita bahwa kecerdasan emosional dan sosial sangat penting dalam  kehidupan. Kebutuhan penggunaan kecerdasan emosional dan sosial mencapai 80%. Berbeda dengan kecerdasan intelektual.
Di sekolah, kecerdasan intelektual  sangat penting dibandingkan dengan kecerdasan emosional dan sosial. Sedangkan kecerdasan intelektual dalam hidup hanya mencapai 20%. Sangat jauh dari kecerdasan emosional dan sosial. Di sinilah pendidikan karakter sangat diperlukan agar peradaban bangsa menjadi lebih baik dan beradab. Jangan sampai negara kita dipenuhi dengan perilaku yang tidak sopan dan barbar.

 Banyak pilar karakter yang perlu ditanamkan pada diri siswa, khususnya anak sebagai generasi penerus bangsa.
 Salah satu  karakter yang harus ditanamkan pada diri anak adalah kejujuran.
 Kejujuran harus dilatih dan diajarkan sejak dini, tidak hanya bagi anak-anak saja namun bagi kita semua.
 Kejujuran adalah benteng kita atau landasan dari segalanya.
 Selain kejujuran, ada pilar karakter lain yang perlu diajarkan kepada siswa, yaitu budi pekerti yang baik.
 Saat ini, keadilan semakin dipertanyakan.
 Ada banyak jenis kasus di negara ini yang tidak berpihak pada keadilan.
 Biasanya kasus selalu sepihak dalam pengobatannya.
 Selain keadilan, masih ada pilar karakter lain yang perlu diajarkan kepada  anak.
 Karakter ini menunjukkan rasa hormat.
 Dengan hormat maka kita dan anak kita juga  akan lebih menghargai dan menghargai orang lain.
 Bukan hanya keegoisan yang berperan.
 Misalnya, anak-anak akan menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda daripada menindas mereka.
 Dengan pilar karakter ini, anak akan saling menghargai pendapat dan  mengambil keputusan yang baik.
 Jika pendidikan karakter  diterapkan lebih mendalam maka anak akan  menjadi individu yang lebih baik.
 Tentunya orang baik tersebut juga harus mendapat dukungan, baik dari keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
 Memang pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru saja, namun juga tanggung jawab kita bersama dalam mendidik generasi yang lebih baik.
 


 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun