Mohon tunggu...
Nindya Dwi Anggana
Nindya Dwi Anggana Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Halo! Saya seorang Copywriter dan Marketing Officer di Widya Security. Saya memiliki ketertarikan dalam menulis dan ingin berbagi pengetahuan seputar cyber security melalui tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Teknologi Speech to Text: Membuka Peluang Baru dalam Notulensi Meeting

17 Mei 2024   10:39 Diperbarui: 17 Mei 2024   11:04 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era yang semakin maju ini, teknologi terus mengalami perkembangan yang pesat.  Salah satunya adalah adanya inovasi meeting yang dilakukan secara online. Covid-19 telah mengubah kebiasaan perusahaan dalam berkolaborasi pengambilan keputusan atau meeting. Setelah semua berjalan secara digital, tidak ada hambatan lagi bagi perusahaan untuk menjalankan meeting dimana saja.

Namun, seringkali mencatat catatan selama pertemuan dapat menjadi tugas yang menantang dan memakan waktu. Terkadang perusahaan butuh hasil notulensi selesai dalam waktu yang singkat, sehingga kurangnya efisiensi bagi notulen. Lalu hasil notulensi sering kali menjadi alasan utama bisnis salah mengambil keputusan. Oleh karena itu, kekuatan teknologi saat ini mampu menyelesaikan masalah tersebut.

Salah satu inovasi yang menarik adalah teknologi Speech to Text atau STT, yang telah mengubah cara kita berkomunikasi dan mengakses informasi. Dengan teknologi ini, ucapan kita dapat dengan cepat dan akurat diubah menjadi teks tertulis. Speech to Text, juga dikenal sebagai Automatic Speech Recognition (ASR), adalah proses konversi ucapan manusia menjadi teks tertulis menggunakan algoritma dan model bahasa yang kompleks. Proses ini melibatkan pengenalan suara dan pemrosesan bahasa alami untuk mengenali dan menginterpretasikan ucapan seseorang. Hasilnya adalah teks yang dapat dibaca dan dimengerti oleh mesin atau manusia.

Manfaat utama dari Speech to Text adalah meningkatkan aksesibilitas bagi orang-orang dengan gangguan pendengaran atau kesulitan membaca. Dengan bantuan Speech to Text, mereka dapat dengan mudah mengikuti percakapan, presentasi, atau materi audio lainnya melalui teks yang ditampilkan. Hal ini membantu menciptakan lingkungan yang inklusif dan memungkinkan partisipasi yang lebih luas dalam berbagai aktivitas.

AI Notulensi adalah salah satu implementasi dari teknologi STT. Notulensi berbasis AI ini perubahan positif dalam pembuatan catatan selama pertemuan.

"AI Notulensi membuka pintu menuju evolusi baru dalam cara kita mencatat dan meringkas pertemuan. Kecerdasan buatan yang inovatif, teknologi ini mengubah cara tradisional kita dalam menghasilkan catatan rapat. Saat ini era digital sudah semakin nyata, dan kita harus memanfaatkan era ini sebaik mungkin. Efektif dan efisien, sehingga proses bisnis dapat berjalan lebih dinamis. Salah satu contohnya adalah Notulensi Widya Wicara." Ujar Alwy Herfian, CEO Widya Wicara.

 Teknologi ini tentu saja memberikan manfaat yang signifikan bagi banyak sektor. Selain kebutuhan meeting, AI Notulensi memberikan manfaat dalam meningkatkan inklusivitas, produktivitas, dan efisiensi di berbagai bidang, seperti bisnis, pendidikan, dan industri media. 

Dengan demikian, AI Notulensi dengan teknologi Speech To Text telah membawa perubahan positif dalam pembuatan catatan selama pertemuan. Dengan efisiensi waktu, akurasi, dan kemudahan akses informasi, teknologi ini memungkinkan kolaborasi yang lebih baik dan pengambilan keputusan yang lebih efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun