Susu adalah salah satu produk pangan yang keberadaannya sudah tidak asing di pasaran. Susu umumnya dijual dalam kondisi siap minum maupun siap seduh. Aktivitas dan kesibukan yang tinggi pada konsumen melahirkan tren baru dalam pemilihan jenis susu.
Konsumen umumnya lebih menyukai susu siap minum karena dinilai hemat waktu dalam penyajiannya. Jenis susu siap minum yang umumnya disukai konsumen adalah susu Ultra High Temperature (UHT). Susu UHT sangat mudah didapatkan dan memiliki harga yang cukup terjangkau sehingga banyak konsumen menyukainya. Variasi rasa yang dimiliki oleh susu UHT pun sangat beragam dan dapat menyesuaikan selera masing-masing konsumen.
Sesuai dengan namanya, susu UHT adalah susu yang diproses dengan menggunakan temperatur tinggi. Penggunaan temperatur tinggi dilakukan untuk membasmi mikroorganisme yang terkandung di dalam susu. Susu UHT umumnya dikemas dengan menggunakan karton yang di dalamnya terdapat lapisan aluminium foil sehingga kualitasnya dapat terus terjaga. Akan tetapi, seringkali ditemukan adanya kerusakan susu pada susu UHT. Kerusakan tersebut menurunkan kualitas susu UHT hingga sampai pada titik tidak layak untuk dikonsumsi karena dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, kerusakan susu UHT perlu dikenali agar susu UHT tersebut tidak terkonsumsi. Selain itu, kerusakan susu UHT juga perlu dihindari agar masa simpan susu UHT dapat berlangsung dengan lebih lama.
Susu UHT yang telah mengalami kerusakan memiliki beberapa ciri-ciri yang diantaranya adalah perubahan warna, bau, rasa, dan tekstur. Susu UHT yang telah mengalami kerusakan akan memiliki warna lebih keruh dari sebelumnya. Perubahan warna akan semakin terlihat jelas pada susu UHT yang berwarna putih (biasanya merupakan varian full cream). Susu UHT yang telah mengalami kerusakan juga akan memiliki bau yang kurang sedap, seperti bau asam. Bau asam tersebut dihasilkan oleh mikroba yang telah hadir di dalam susu. Rasa yang dimiliki oleh susu UHT pun juga berubah menjadi asam dengan tekstur yang lebih mengental dan menggumpal.
Kerusakan pada susu UHT umumnya terjadi selama proses penyimpanan karena proses penyimpanan seringkali dilakukan dengan kurang tepat. Potensi kerusakan pada susu UHT dapat meningkat apabila susu UHT disimpan dalam suhu kamar. Kerusakan pada susu UHT terjadi karena susu mengandung banyak nutrisi sehingga sangat sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme. Suhu kamar serta nutrisi yang banyak jumlahnya menjadi kombinasi yang sangat sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme. Susu UHT sebaiknya disimpan di dalam lemari pendingin agar terjaga kualitasnya. Susu UHT juga sebaiknya segera diminum dan dihabiskan setelah kemasannya dibuka. Selain itu, pastikan juga tidak adanya kerusakan pada kemasan susu UHT. Contoh kerusakan pada kemasan adalah adanya sobekan pada kemasan.
Demikian artikel tentang kerusakan susu UHT beserta cara menghindarinya, semoga bermanfaat ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H