[Guratan Tinta Menggerakkan Bangsa 2023]
"Jejak Anak Muda Indonesia : Gagasan Ksatria Airlangga melalui Akselerasi Kajian SDGs Untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045"
Oleh Nindya Astridianti Prasetyawan
21 Agustus 2023
Pendidikan merupakan pilar penting dalam pembangunan suatu negara. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa akses pendidikan berkualitas masih terbatas di wilayah-wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki situasi ini adalah dengan menyebarluaskan keberadaan guru honorer ke wilayah tersebut sesuai dengan Sustainable Development Goal ke-4.
Guru honorer menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan di Indonesia. Meskipun status mereka sering kali tidak tetap dan tunjangan yang diterima tidak sebanding dengan beban kerja yang mereka tanggung, guru honorer menjadi penyelamat bagi daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh guru dengan status lebih permanen. Mereka rela mengabdi di daerah terpencil dengan segala keterbatasan yang ada. Hal ini dapat menjadi langkah positif dalam upaya mengatasi kesenjangan pendidikan antar daerah.
Mengurangi Ketimpangan dalam Akses Pendidikan
Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh Surya Putra dan timnya di "Journal of Educational Equity and Access" (2018), ditemukan bahwa wilayah 3T masih menghadapi tantangan besar dalam hal terkait akses pendidikan yang merata. Keterbatasan akses dan jumlah guru di wilayah ini menyebabkan beberapa siswa merasa putus asa dan tidak mendapatkan peluang pendidikan yang setara dengan rekan-rekan mereka di wilayah perkotaan. Dengan adanya guru honorer yang peduli dan berdedikasi, mindset tersebut dapat berubah, dan peluang untuk meraih cita-cita mereka akan semakin terbuka. Menyebarluaskan guru honorer dapat membantu mengatasi kekurangan tenaga pengajar di wilayah-wilayah tersebut, sehingga memberikan peluang lebih besar bagi anak-anak di sana untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
Dampak Positif bagi Motivasi Siswa
Kehadiran guru honorer di wilayah 3T dapat memberikan dampak positif terhadap motivasi siswa untuk bersekolah (Nurani, 2020). Penambahan tenaga pengajar di wilayah-wilayah ini dapat membantu mengurangi kesenjangan dalam mutu pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Guru honorer yang berasal dari komunitas lokal memiliki keterkaitan emosional dan pemahaman lebih dalam terhadap konteks sosial siswa. Hal ini dapat memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam mengejar pendidikan, merasa dihargai, dan memiliki model peran yang dekat dengan lingkungan mereka.
Perlunya Pelatihan dan Pemberian Tunjangan yang Adil